Bantah Isu Penyelamatan, Menteri Erick: Muamalat Bukan BUMN!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 November 2019 17:37
Menteri BUMN Erick Thohir membantah isu BUMN akan menyelamatkan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Foto: Cantika Dinda / CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri BUMN Erick Thohir membantah isu BUMN akan menyelamatkan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pasalnya, Bank Muamalat merupakan bank swasta dan dimiliki investor asing. 

"Bukan saya, itu kan nggak ada hubungannya sama BUMN. Bank Muamalat kan bukan BUMN," tegas Erick di Jakarta, Senin (11/11/2019).

Pernyataan tersebut membantah informasi yang beredar di pasar bahwa bank BUMN akan menyelamatkan Bank Muamalat. Setidaknya ada 2 riset dari sekuritas yang membahas hal tersebut.

Salah satu riset tersebut menyatakan bahwa bank BUMN telah mengonfirmasi untuk melakukan uji tuntas atau due dilligence dalam rangka suntikan modal ke Bank Muamalat.


Sementara riset lainnya menyatakan bahwa ada kemungkinan bank BUMN akan membeli sekurititasi dari pembiayaan bermasalah dari Bank Muamalat. Dalam riset tersebut juga menyatakan bahwa hal ini akan menjadi preseden buruk bila bank BUMN membantu bank swasta seperti Muamalat.

Isu penyelamatan Bank Muamalat kembali menguat setelah manajemen Bank Muamalat bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu. Dikabarkan, ada pejabat bank BUMN yang ikut dalam pertemuan tersebut.

Bank syariah tertua di Indonesia itu tengah dirundung masalah. Kekurangan modal. Tercatat sejak 2015, Muamalat mengalami masalah permodalan.

Untuk menyelesaikan masalah permodalan tersebut, Bank Muamalat telah berupaya menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI alias rights issue. Sayang sekali rencana tersebut terkendala dan tertunda 3 kali.


Meski demikian, Bank Muamalat Indonesia Tbk kembali mengumumkan rencana rights issue dengan penerbitan 32,96 miliar saham baru bernilai nominal Rp 100. Bila harga exercise sama dengan nilai nominal, maka bank syariah pertama di Indonesia ini akan meraih sekitar Rp 3,29 triliun, beda dengan rencana sebelumnya yang mengincar Rp 2,2 triliun

Bank yang dipimpin oleh Achmad Kusna Permana sebagai Direktur Utama ini, akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Desember 2019 untuk meminta persetujuan.

[Gambas:Video CNBC]



(dob/roy) Next Article BUMN Kompak! Tolak Terlibat Selamatkan Muamalat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular