Internasional

Trump Bantah Batalkan Tarif China, Perang Dagang Makin Kusut

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
09 November 2019 17:03
Trump Bantah Batalkan Tarif China, Perang Dagang Makin Kusut
Foto: Pertemuan G-20 Trump-Xi (REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan China yang mengatakan AS setuju membatalkan seluruh tarif perang dagang, kini dibantah Presiden AS Donald Trump. Bahkan ia menegaskan pernyataan China telah membuat kemunduran pada kesepakatan damai perang dagang.

"Mereka [China] ingin mengalami kemunduran [kesepakatan]. Saya belum menyetujui apa pun [soal tarif]," katanya kepada wartawan sebelum meninggalkan Gedung Putih dalam perjalanan ke Georgia.



"[Langkah] China ini sedikit kemunduran, bukan kemunduran total karena mereka tahu saya tidak akan melakukannya [pembatalan tarif]," tegasnya dikutip CNBC International, Sabtu (9/11/2019).

Komentar Trump ini sebelumnya juga ditegaskan Penasehat Perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro. Bahkan ia menegaskan ini dalam wawancara dengan Fox Business Network.

"Tidak ada kesepakatan untuk saat ini yang menghapus semua tarif yang diberlakukan, sebagai kondisi untuk kesepakatan fase pertama," katanya sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (8/11/2019).

Menurut Navarro, pihak China hanya bernegosiasi di ranah publik, dan mencoba mendorong kesepakatan satu arah. Dia menilai pernyataan dari media China tersebut sebagai upaya propaganda.



Sebelumnya, Pemerintah China dan Pemerintah AS memang tengah membicarakan kesepakatan damai perdagangan. Pembicaraan telah dimulai sejak Oktober lalu.

Dari pertemuan yang langsung dihadiri Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri China itu, keduanya mengaku sepakat pada sejumlah hal. Diantaranya, AS yang bersedia membatalkan salah satu kebijakan tarifnya pada barang China yang berlaku di Oktober.

[Gambas:Video CNBC]



Meski demikian, penandatanganan secara resmi poin-poin pertemuan tak kunjung terjadi. Awalnya penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama kedua negara akan dilakukan di puncak meeting APEC pada pertengahan November di Chile.

Sayangnya keamanan Chile yang buruk akibat demonstrasi terus menerus membuat agenda ini dibatalkan. Sejumlah lokasi disebutkan akan menjadi tempat alternatif, seperti London, Iowa dan Hawai. Namun belum ada konfirmasi resmi dari Beijing dan Washington. Trump sempat menyebut pertemuan akan dilakukan Desember nanti.

Sebenarnya kenaikan tarif tidak hanya berlaku pada barang China di Oktober saja. Desember nanti, AS juga akan memberlakukan kenaikan pada US$ 156 miliar barang China.

Aturan ini akan dikenakan pada barang-barang seperti ponsel, komputer laptop, dan mainan. Dalam setiap wawancara dengan media, China terus menegaskan keinginan agar tarif lain yang diberlakukan AS juga segera dicabut.

Sebelumnya, melalui Juru Bicara Kementerian Perdagangannya, China sempat berujar kedua negara sudah setuju menarik semua tarif dalam perjanjian dagang.

"Di dua minggu ini, para negosiator telah melakukan pembicaraan serius, diskusi konstruktif dan setuju untuk menghilangkan tarif-tarif tambahan di fase (kesepakatan) sebagai progres dari perjanjian yang tengah berjalan," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, sebagaimana dikutip Bloomberg.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular