Internasional

Bukan China, Negara Asia Ini Segera Deal Tarif Dagang dengan Trump

sef, CNBC Indonesia
03 June 2025 08:40
Presiden AS Donald Trump terlihat menghadiri konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 13 Februari 2025. (REUTERS/Nathan Howard)
Foto: Presiden AS Donald Trump terlihat menghadiri konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 13 Februari 2025. (REUTERS/Nathan Howard)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kabar baik datang dari India. Negara ini sepertinya akan menjadi negara Asia pertama, yang berhasil melakukan negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS), selain China.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyuarakan optimisme-nya soal kesepakatan perdagangan kedua negara, Senin waktu setempat. Ia mengatakan deal akan segera tercapai dengan India untuk menghindari tarif Presiden Donald Trump.

"Anda akan melihat kesepakatan antara Amerika Serikat dan India dalam waktu yang tidak terlalu lama," katanya kepada Forum Kemitraan Strategis AS-India, yang mempromosikan hubungan antara kedua negara, dikutip AFP, Selasa (3/6/2025).

"Sangat optimis," tambahnya.

Trumptelah menunda penerapan tarif impor yang diumumkannya ke negara-negara dunia Mei lalu hingga 9 Juli. Banyak negara berlomba-lomba bernegosiasi untuk menghindari tarif tinggi Trump.

Lutnick sendiri mengatakan dalam forum bahwa ia sebenarnya "penggemar berat India". Tetapi ia mengaku khawatir dengan tarif yang diberlakukan India ke barang-barang AS, yang menurutnya sudah berlaku sejak lama.

"Mengenai negosiasi tarif dengan India, menurunkannya ke tingkat yang wajar dan tepat sehingga kita dapat menjadi mitra dagang yang hebat satu sama lain, saya pikir itu benar-benar ada di atas meja," kata Lutnick lagi.

"Ada hal-hal tertentu yang dilakukan pemerintah India yang secara umum membuat Amerika Serikat kesal. Misalnya, mereka biasanya membeli perlengkapan militer dari Rusia," katanya.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa Trump percaya pemerintah India akan menangani hal ini. Bahkan, ujarnya, secara khusus dan langsung.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapitalisasi Wall Street Lenyap Rp 66 Kuadriliun, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular