Resesi Global Menghantui, OJK: Waspada Pemburukan NPL

Cantika Adinda Putri & Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 November 2019 19:01
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan perbankan agar mencermati kondisi ekonomi global dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk.
Foto: CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan perbankan agar mencermati kondisi ekonomi global dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk.

Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan ekonomi dunia saat ini sudah masuk masa resesi dan sektor keuangan harus waspada memperhatikan bagaimana kesiapan industri untuk menghadapi tantangan yang paling buruk.


"Kita harus optimistis tetapi harus waspada terhadap kondisi ekonomi dunia yang sangat cepat dan dinamis," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Heru menambahkan resesi in sudah terasa ke korporasi dan pertumbuhan kredit yang melambat. Tahun lalu pertumbuhan kredit di September mencapai 8-10% (yoy) dan akhir tahun 11%. Tahun ini yoy baru mencapai 7% dan ytd baru mencapai 4%.

"Kita harus mewaspadai sama-sama, melambat perlu kita waspadai bersama. Kita juga mencatat dan perlu antisipasi sejak dini. Kita melihat NPL gross perbankan 2,6% dan NPL net 1,1% tapi jangan lupa bahwa kredit kualitas rendah sudah mencapai 11-12%. Artinya kita sudah harus antisipasi terhadap pemburukan kualitas kredit. KIta perlu cermati bersama," tambahnya.

Heru menjelaskan belajar dari krisis yang pernah terjadi, korbannya adalah mereka yang tidak siap menghadapi perubahan. Selain itu UU PPKSK (Penanganan dan Pencegahan Krisis Sektor Keuangan) tidak lagi bailout (dana talangan). Bank bermasalah harus mampu mengatasi segala masalah yang terjadi.

"Di saat kondisi normal para bankir sudah harus melakukan stress test dengan kondisi yang ekstrem dan bank itu bisa mengatasi setiap krisis kalau pun sampai terjadi," jelasnya.


(roy/roy) Next Article Harap Tenang! NPL Bank RI Masih Aman Kok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular