
Dinaungi Sentimen Positif, IHSG Awali Pekan di Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 October 2019 09:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pertama di pekan ini, Senin (28/10/2019), di zona hijau. Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,07% ke level 6.256,79. Pada pukul 09:15 WIB, indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah memperlebar penguatannya menjadi 0,11% ke level 6.259,46.
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei terapresiasi 0,17%, indeks Shanghai menguat 0,19%, indeks Hang Seng naik 0,64%, dan indeks Kospi bertambah 0,17%. Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham Singapura diliburkan guna memperingati Diwali.
Kehadiran asa damai dagang AS-China sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Jumat waktu setempat (25/10/2019, Kantor Perwakilan Dagang AS melaporkan bahwa AS dan China telah dekat untuk memfinalisasi beberapa bagian dari kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara, seperti dilansir dari CNBC International.
Kantor Perwakilan Dagang AS melaporkan perkembangan tersebut pasca Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin melakukan pembicaraan via sambungan telepon dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
"Mereka membuat kemajuan dalam beberapa isu dan kedua pihak telah dekat untuk memfinalisasi beberapa bagian dari kesepakatan," demikian dilaporkan oleh Kantor Perwakilan Dagang AS.
"Perbincangan akan berlanjut di level deputi, dan para negosiator tingkat tinggi akan kembali berbincang melalui sambungan telepon dalam waktu dekat."
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.
"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih.
"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.
Untuk diketahui, kesepakatan dagang AS-China bisa menjadi kunci bagi kedua negara untuk menghindari yang namanya hard landing alias perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Mengingat posisi AS dan China selaku dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, tentu laju perekonomian kedua negara yang relatif kencang akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dunia.
BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Ikut Kerek Kinerja IHSG
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei terapresiasi 0,17%, indeks Shanghai menguat 0,19%, indeks Hang Seng naik 0,64%, dan indeks Kospi bertambah 0,17%. Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham Singapura diliburkan guna memperingati Diwali.
Kehadiran asa damai dagang AS-China sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Jumat waktu setempat (25/10/2019, Kantor Perwakilan Dagang AS melaporkan bahwa AS dan China telah dekat untuk memfinalisasi beberapa bagian dari kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara, seperti dilansir dari CNBC International.
"Mereka membuat kemajuan dalam beberapa isu dan kedua pihak telah dekat untuk memfinalisasi beberapa bagian dari kesepakatan," demikian dilaporkan oleh Kantor Perwakilan Dagang AS.
"Perbincangan akan berlanjut di level deputi, dan para negosiator tingkat tinggi akan kembali berbincang melalui sambungan telepon dalam waktu dekat."
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.
"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih.
"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.
Untuk diketahui, kesepakatan dagang AS-China bisa menjadi kunci bagi kedua negara untuk menghindari yang namanya hard landing alias perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Mengingat posisi AS dan China selaku dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, tentu laju perekonomian kedua negara yang relatif kencang akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dunia.
BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Ikut Kerek Kinerja IHSG
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular