
Selamat! Sepekan Penuh IHSG Finis di Zona Hijau
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
18 October 2019 17:09

Bursa saham acuan Ibu Pertiwi berhasil finis di zona hijau ditopang oleh penguatan rupiah dan optimisme damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan pasar spot hari ini menguat 0,03%, membuat US$ 1 dibanderol Rp 14.139.
Penguatan rupiah juga menopang kenaikan harga surat berharga negara (SUN). Hal itu terlihat dari pergerakan imbal hasil (yield) yang melemah 0,6 basis poin (bps) ke level 7,133%. Penurunan yield adalah pertanda harga obligasi sedang naik karena terpapar aksi beli.
Penguatan rupiah membuat instrumen keuangan berbasis mata uang Garuda banyak diminati oleh investor, karena imbal hasil yang diperoleh terutama akibat selisih kurs semakin bertambah.
Sementara itu, asa damai dagang juga membantu IHSG untuk bertahan di zona hijau. Pasalnya, tercapainya kesepakatan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia berpotensi besar untuk kembali mengerek perekonomian global yang sekarang sedang sakit.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa negosiator dagang dari AS dan China kini tengah bekerja untuk memfinalisasikan teks kesepakatan dagang tahap satu untuk kemudian ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kala keduanya bertemu pada bulan depan dalam gelaran KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dilansir dari CNBC International.
Kabar tersebut berhasil menampik kekhawatiran pelaku pasar bahwa ada potensi Negeri Tiongkok tidak akan menandatangi teks perjanjian kesepakatan fase pertama sebelum ada diskusi lanjutan.
Selain itu, faktor ketidakpastian lainnya dari persoalan pemisahan Inggris dengan Uni Eropa (UE).
Presiden Komite Uni Eropa (EUCO) Jean Claude Juncker mengumumkan bahwa Uni Eropa dan Negeri Ratu Elizabet telah mencapai kesepakatan. Kabar positif itu disampaikan oleh Juncker dan Perdana Menteri Inggris Boris Johson dalam akun Twitter pribadi masing-masing.
"Jika ada keinginan pasti ada kesepakatan- Kita sudah dapatkan itu! Ini adalah kesepakatan yang adil dan seimbang untuk UE dan Inggris dan ini adalah sebuah perjanjian dari komitmen kami untuk menemukan solusi," tulis Juncker.
“Kami mendapat kesepakatan baru yang baik yang dapat mengambil alih kembali kendali – sekarang parlemen harus menyelesaikan Brexit pada hari Sabtu sehingga kita dapat beralih ke prioritas lain, seperti biaya hidup, NHS (National Health Service), kejahatan dan masalah lingkungan kita,” ujar Boris.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan pasar spot hari ini menguat 0,03%, membuat US$ 1 dibanderol Rp 14.139.
Penguatan rupiah juga menopang kenaikan harga surat berharga negara (SUN). Hal itu terlihat dari pergerakan imbal hasil (yield) yang melemah 0,6 basis poin (bps) ke level 7,133%. Penurunan yield adalah pertanda harga obligasi sedang naik karena terpapar aksi beli.
Penguatan rupiah membuat instrumen keuangan berbasis mata uang Garuda banyak diminati oleh investor, karena imbal hasil yang diperoleh terutama akibat selisih kurs semakin bertambah.
Sementara itu, asa damai dagang juga membantu IHSG untuk bertahan di zona hijau. Pasalnya, tercapainya kesepakatan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia berpotensi besar untuk kembali mengerek perekonomian global yang sekarang sedang sakit.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa negosiator dagang dari AS dan China kini tengah bekerja untuk memfinalisasikan teks kesepakatan dagang tahap satu untuk kemudian ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kala keduanya bertemu pada bulan depan dalam gelaran KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dilansir dari CNBC International.
Kabar tersebut berhasil menampik kekhawatiran pelaku pasar bahwa ada potensi Negeri Tiongkok tidak akan menandatangi teks perjanjian kesepakatan fase pertama sebelum ada diskusi lanjutan.
Selain itu, faktor ketidakpastian lainnya dari persoalan pemisahan Inggris dengan Uni Eropa (UE).
Presiden Komite Uni Eropa (EUCO) Jean Claude Juncker mengumumkan bahwa Uni Eropa dan Negeri Ratu Elizabet telah mencapai kesepakatan. Kabar positif itu disampaikan oleh Juncker dan Perdana Menteri Inggris Boris Johson dalam akun Twitter pribadi masing-masing.
"Jika ada keinginan pasti ada kesepakatan- Kita sudah dapatkan itu! Ini adalah kesepakatan yang adil dan seimbang untuk UE dan Inggris dan ini adalah sebuah perjanjian dari komitmen kami untuk menemukan solusi," tulis Juncker.
“Kami mendapat kesepakatan baru yang baik yang dapat mengambil alih kembali kendali – sekarang parlemen harus menyelesaikan Brexit pada hari Sabtu sehingga kita dapat beralih ke prioritas lain, seperti biaya hidup, NHS (National Health Service), kejahatan dan masalah lingkungan kita,” ujar Boris.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Most Popular