Caplok 20% Saham INCO, MIND ID Berpotensi Rilis Obligasi Lagi

tahir saleh, CNBC Indonesia
15 October 2019 15:56
Pemerintah resmi menunjuk MIND ID untuk mengakuisisi 20% saham.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi menunjuk MIND ID untuk mengakuisisi 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Divestasi sebesar 20% adalah salah satu kewajiban yang tertuang dalam Kontrak Karya (KK).

MIND ID merupakan brand baru yang resmi diperkenalkan untuk holding BUMN pertambangan yang sebelumnya bernama PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum.

Mengacu data laporan keuangan Juni 2019, saham beredar milik Vale Indonesia total sebanyak 9.936.338.720 saham, maka porsi 20% saham divestasi yang mesti dibeli MIND ID adalah sebanyak 1.987.267.744 saham.


Dengan asumsi harga rata-rata saham INCO di level Rp 3.700/saham per Selasa (15/10/2019), maka nilai divestasi diperkirakan sebesar Rp 7,35 triliun. Dana ini mesti disiapkan oleh MIND ID, bisa lebih dari itu jika valuasinya naik mengingat valuasi juga mengacu pada prospek saham beberapa tahun ke depan.

Senior Vice President PT Royal Investium Sekuritas, Jansen Nasrial, mengatakan valuasi saham perusahaan akuisisi biasanya memberi horizon jangka panjang, artinya prospek saham dan kinerja perusahaan bisa dilihat dalam 3-5 tahun depan.

"Yang namanya valuasi Vale, mereka looking forward, atau mempertimbangkan kondisi dalam 5-10 tahun ke depan. Jadi valuasi tidak mungkin tiba-tiba [hanya saat ini]. Jadi ada asumsi dalam beberapa tahun ke depan," kata Jansen dalam program Power Lunch, CNBC Indonesia, Senin (14/10/2019).

Sumber dari Obligasi?
Dia juga memperkirakan sumber dana yang akan digunakan oleh MIND ID untuk mencaplok 20% saham INCO berasal dari penerbitan obligasi korporasi lagi, termasuk obligasi global sebagaimana yang pernah dilakukan saat mengambilalih saham PT Freeport Indonesia.

Laporan keuangan Inalum mencatat, tahun lalu, guna menambal dana untuk membeli Freeport dan biar tidak mengganggu arus kas, Inalum merilis obligasi global total senilai US$ 4 miliar (sekitar Rp 56,4 triliun, asumsi kurs Rp 14.100/US$) pada November 2018.

Ada empat seri, Seri A tenor 3 tahun US$ 1 miliar, Seri B tenor 5 tahun US$ 1,25 miliar, Seri C tenor 10 tahun US$ 4 1 miliar dan Seri D tenor 30 tahun US$ 750 juta.

Obligasi ini jatuh tempo paling lama 15 November 2048, dengan masing-masing kupon yakni 5,23%, 5,71%, 6,53%, dan 6,75% per tahun.

Nilai investasi pada Freeport Indonesia mencapai Rp 65,57 triliun, yang terdiri dari metode ekuitas (penyertaan modal) sebesar Rp19,50 triliun dan uang muka investasi senilai Rp 46,09 triliun. Porsi kepemilikan partisipasi Pemerintah atas Freeport naik dari 9,36% menjadi 51,23%.

"Pembelian [Vale] ini masih strategis, walaupun parent company [MIND ID] mereka rilis surat utang global, tidak serta merta akan mempengaruhi kinerja anak usaha MIND ID, yakni Bukit Asam atau Antam. Kinerja keuangan anak usaha, bekerja di unit sendiri-sendiri. Artinya kemungkinan besar akuisisi [Vale], akan melalui penerbitan obligasi lagi, tapi bukan berarti negatif bagi anak usaha Inalum," kata Jansen.

Hanya saja, Rendi Witular, SVP Corporate Secretary Inalum menegaskan belum bisa mengungkapkan estimasi harga per saham yang akan ditebus untuk 20% saham Vale tersebut, begitu pun dengan sumber dana.

"Harga belum, ini masih perjanjian pendahuluan," katanya saat dihubungi Senin (14/10/219).


Usai Freeport, MIND ID bidik Vale

[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article MIND ID Siap Beli 20% Saham Vale, Berapa Valuasinya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular