
Sah! MIND ID Resmi Kuasai 20% Saham INCO Rp 5,5 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah menyelesaikan kewajiban divestasi 20% sahamnya ke Holding BUMN Pertambangan, MIND ID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan melakukan pengalihan saham pada perdagangan Rabu (7/10/2020).
Pada perdagangan kemarin, dua pemegang saham INCO, yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) telah melepas sahamnya masing-masing sebesar 14,9% dan 5,1% degan harga Rp 2.780/saham atau total Rp 5,52 triliun kepada MIND ID.
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Vale Indonesia menjadi Vale Group 44,34%, MIND ID 20,00%, SMM 15,03%, Sumitomo Corporation 0,14%, dan publik 20,49%.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan transaksi ini menjadi langkah untuk memperkuat value chain dalam negeri dan memperkuat kapabilitas Indonesia untuk memproduksi EV battery.
"Dengan transaksi ini, kami berhasil menambah lagi kepemilikan negara di sektor pertambangan. Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia sehingga transaksi saham Vale Indonesia menjadi bagian penting dalam hilirisasi industri pertambangan nasional yang punya peran strategis dalam industri nikel global," kata Erick dalam siaran persnya, Kamis (8/10/2020).
Dia mengungkapkan, dengan dimilikinya saham Vale oleh MIND ID membuat perusahaan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir nikel Indonesia. Baik untuk hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun menjadi baterai kendaraan listrik.
Untuk mendukung rencana hilirisasi nikel ini, MIND ID pun melakukan inovasi dan restrukturisasi model bisnis dalam industri ini. Hal ini dilakukan setelah kebijakan ekspor nikel dilarang per 1 Januari 2020.
Selain itu, pembangunan pabrik lithium-ion juga rencananya akan dilakukan di dekat dua tambang nikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Tanjung Buli, Halmahera Timur dan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Tujuannya agar perusahaan bisa berkompetisi di pasar EV Battery dunia yang 27,9% dikuasai China.
MIND ID juga akan fokus terhadap nikel sebagai core business dengan membangun ekosistem pengembangan industri jenis mineral ini demi hilirisasi produk dalam negeri serta membuka peluang untuk bekerjasama.
Adapun mandat untuk melakukan divestasi saham ini merupakan kewajiban amandemen dari Kontrak Karya (KK) pada tahun 2014 antara pemerintah dengan Vale Indonesia yang harus dilaksanakan lima tahun setelah amandemen tersebut.
KK Vale akan berakhir pada 2025 dan dapat diubah atau diperpanjang menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang-undangan.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, transaksi divestasi ini dilakukan Rabu kemarin. Investor lokal melalui broker PT Danareksa Sekuritas (OD) yang dimiliki oleh PT Danareksa yang notabene merupakan BUMN melakukan pembelian 19.872.677 lot saham INCO di harga Rp 2.780/unit
Transaksi ini dipecah menjadi dua kali transaksi dari investor asing yang menggunakan broker PT Citigroup Sekuritas (CG).
MIND ID resmi menandatangani perjanjian jual-beli saham pada 19 Juni 2020 atas divestasi 20% saham Vale (setara 2 miliar saham) bersama para pemegang saham mayoritas Vale Indonesia lainnya, yakni VCL dan SMM.
Data BEI mencatat, saham INCO pada pukul 10.23 WIB hari ini, naik 1,74% di level Rp 3.500/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 34,78 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! MIND ID Caplok 20% Saham Divestasi Vale Rp 5,5 T
