Internasional

Perang Dagang: Kompetisi Berdalih Proteksi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
13 October 2019 11:55
Kronologi & Kenaikkan Tarif
Foto: Infografis/Saling balas serangan AS VS CHINA/Aristya Rahadian krisabella
Berapa kali tarif dinaikkan?

AS sejauh ini mengubah kebijakan tarifnya terhadap produk China sebanyak enam kali. Lima kali pada 2018, dan sekali pada 2019 yang merupakan penaikan tarif untuk produk yang sudah dinaikkan tarifnya pada 2018.

Di sisi lain, China membalas sebanyak tiga kali; dua kali pada 2018, dan sekali pada 2019, yang juga merupakan penaikan tarif untuk produk yang pada 2018 sudah dibidik tapi belum dilaksanakan.

Berapa produk yang terkena tarif?

AS mengenakan tarif terhadap 5.984 produk China setara dengan US$250 miliar. Sebaliknya, China mengenakan tarif terhadap 258 produk asal AS setara US$110 miliar.

Kronologinya Bagaimana?

Putaran pertama perang dagang AS dan China berlangsung pada tahun lalu (2018):

  • 22 Januari: Washington mengenakan tarif atas panel surya dan mesin cuci asal China.
  • 1 Maret: Trump mengenakan tarif baru terhadap baja dan aluminium, masing-masing sebesar 25% dan 10% kecuali untuk Kanada dan Meksiko. Daftar yang dikecualikan akhirnya bertambah termasuk Uni Eropa, Argentina, Australia, Brazil, dan Korea Selatan.
  • 2 April: Beijing mengenakan tarif 15%-25% untuk 128 produk AS senilai US$60 miliar. Produk yang kena tarif 25% meliputi skrap aluminium, pesawat, mobil, produk babi, kedelai, sedangkan yang kena tarif 15% meliputi kacang-kacangan, buah, pipa baja.
  • 3 April: Robert Lighthizer merilis daftar tambahan berisi 1.300 produk China yang bakal dikenai bea masuk, untuk membalas "pemaksaan transfer teknologi dan HAKI di AS". Nilai produk impor itu setara US$50 miliar meliputi bahan mentah, mesin konstruksi, pesawat angkasa, alat pertanian, elektronik, alat kesehatan, dan produk konsumer.
  • 4 April: China menyusun daftar 106 produk AS yang bakal dikenakan tarif sebesar 25% dengan nilai total US$50 miliar, meliputi pesawat terbang, whiskey, mobil, dan kedelai.
  • 5 April: Trump menerbitkan pernyataan bahwa pihaknya bersiap-siap mengenakan tarif tambahan untuk produk China senilai US$100 miliar
  • 16 April: Kementerian Perdagangan AS melarang perusahaan AS menjual suku cadang, piranti lunak, dan komponennya ke raksasa perangkat telekomunikasi ZTE Corp selama 7 tahun karena ZTE berdagang dengan Iran.
  • 15 Juni: AS resmi mengumumkan tarif terhadap 818 dari 1.300 produk impor dari China senilai US$50 miliar, setelah pada 20 Mei Menteri Keuangan Steven Mnuchin sempat mengumumkan penghentian sementara perang dagang.
  • 16 Juni: China mengumumkan detil 545 item senilai US$34 miliar yang bakal dikenai tarif, dan mengancam memberlakukan tarif terhadap produk lain senilai US$16 miliar
  • 18 Juni: Trump memerintahkan Lembaga Perwakilan Dagang AS (US Trade Respresentative/ USTR) untuk mengidentifikasi produk asal China senilai US$200 miliar yang layak dikenai tarif tambahan sebesar 10 %
  • 6 Juli: Bea Cukai AS resmi memungut tarif impor atas 818 produk China senilai US$34 miliar
  • 10 Juli: Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif sebesar 10% terhadap 6.000 produk impor asal China senilai US$200 miliar
  • 2 Agustus: USTR menilai tarif yang tepat untuk diberikan pada produk China senilai US$200 miliar adalah 25%, alih-alih 10%, menyasar produk konsumer, bahan kimia dan konstruksi, tekstil, perkakas, produk makanan dan pertanian, peralatan elektronik komersial, dan suku cadang otomotif.
  • 3 Agustus: China menyusun daftar tarif bagi 5.207 produk AS senilai US$60 miliar.
  • 7 Agustus: AS merevisi dan merilis daftar tarif final berisi produk China senilai US$16 miliar yang dikenai tarif 25%, dan bukannya 10%, sementara China mengumumkan daftar tarif resiprokal sebesar 25% untuk produk AS senilai US$16 miliar. Keduanya dinyatakan berlaku efektif pada 23 Agustus.
  • 14 Agustus: China menggugat AS di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
  • 22 Agustus: China dan AS menggelar dialog pertama kali, tetapi tak membuahkan hasil
  • 23 Agustus: AS berlakukan tarif gelombang kedua sebesar 25% terhadap 279 produk China senilai US$16 miliar mulai dari semikonduktor, plastik, bahan kimia, motor, dan skuter, sedangkan China berlakukan tarif 25% bagi 333 produk seperti batu bara, skrap tembaga, BBM, bus, dan alat kesehatan. China juga ajukan gugatan ke WTO.
  • 7 September: Trump mengancam pengenaan tarif baru terhadap sisa produk impor asal China yang belum terkena tarif, dengan nilai total US$290 miliar
  • 24 September: AS resmi memberlakukan tarif 10% terhadap produk China senilai US$200 miliar, sehingga total produk China yang terkena tarif adalah US$250 miliar. Tarif itu akan naik menjadi 25% pada 1 Januari 2019. China membalas dengan mengimplementasikan tarif 5-10% untuk produk impor asal AS senilai US$60 miliar.
  • 2 Desember: Kedua belah pihak menyetujui perdamaian sementara di sela makan malam forum G20 di Argentina. Keduanya sepakat untuk menahan pemberlakuan tarif hingga 1 Maret 2019 sembari terus bernegosiasi.

Putaran kedua perang dagang AS dan China berlangsung pada tahun ini (2019):

  • 7 Januari: AS dan China gelar pembicaraan kedua di Beijing.
  • 22 Januari: Washington membatalkan pembicaraan negosiasi dengan China.
  • 30 Januari: AS dan China kembali gelar pembicaraan (ketiga) di Washington.
  • 11 Februari: Kedua belah pihak kembali gelar pembicaraan (keempat) di Beijing.
  • 21 Februari: Pertemuan kelima digelar di Washington, Trump siap memperpanjang deadline pengenaan tarif. Demikian juga dengan China.
  • 28 Maret: Delegasi AS dan China menggelar pembicaraan keenam di Beijing
  • 3 April: Pembicaraan ketujuh digelar di Washington
  • 30 April: Pembicaraan kedelapan dilakukan di Washington
  • 5 Mei: AS mengancam akan mengenakan tarif baru 25% untuk produk China senilai US$200 miliar yang sebelumnya telah terkena tarif sebesar 10% (Tarif ini rencana awalnya akan diberlakukan pada 1 Januari 2019, tapi ditunda menjadi 30 Maret 2019 dan ditunda lagi hingga hari itu).
  • 10 Mei: Kenaikan tarif menjadi sebesar 25% resmi diberlakukan oleh Washington. Selain itu, AS mengancam pemberlakuan tarif 25% pada sisa produk China senilai US$290 juta yang belum kena tarif.
  • 13 Mei: China membalas dengan kenaikan tarif sebesar 5-25% untuk produk impor AS senilai US$60 miliar
  • 1 September: AS memberlakukan bea masuk 15% pada produk asal China senilai US$ 112 miliar. Sedangkan Negeri Tiongkok mengenakan tarif 5% dan 10% pada 1.717 produk Made in USA.
  • 10-11 Oktober: Pertemuan kesembilan dilansungkan di Washington yang berujung pada penundaan kenaikan tarif hingga 30% pada produk milik China senilai US$ 250 miliar yang rencananya berlaku 15 Oktober.
BERLANJUT KE HAL 5 >>>> (ags/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular