
Perang Dagang: Kompetisi Berdalih Proteksi

Presiden AS Donald Trump dalam kampanyenya pada tahun 2017 menjual janji akan menciptakan lapangan kerja di AS dan "mengembalikan kesejahteraan AS yang dicuri" oleh mitra dagang utamanya. Karenanya, ketika terpilih dia dengan gaya kepemimpinannya yang "semau gue" secara sepihak menarik diri dari beberapa perjanjian perdagangan dengan alasan "merugikan AS" dan mengenakan tarif terhadap berbagai produk impor dari mitra-mitra dagang utamanya, terutama China.
Sejak kapan mulai berlaku?
Trump mulai melancarkan perang dagang sejak hari pertama dia memegang tampuk pemerintahan. Pada Januari 2017, dia meneken perintah eksekutif untuk menarik AS dari kesepakatan dan negosiasi Trans-Pacific Partnership (TPP) dan mengatakan akan mengenakan tarif impor terhadap produk China hingga 45%.
Jika diklasifikasikan berdasarkan ruas waktu, Trump baru melancarkan serangan tarif ke mitra dagang utamanya, terutama China, pada tahun 2018. Sebelumnya pada 2017, pemerintah Trump hanya melakukan kajian dan menyusun daftar barang yang akan dikenakan tarif.
Pada April 2017 Trump meminta Departemen Perdagangan AS menginvestigasi apakah impor baja dari China dan negara lain melukai kepentingan AS. Selanjutnya pada Agustus di tahun yang sama, Trump memulai penyelidikan kedua terhadap China yang dipimpin oleh Perwakilan Dagang AS Robert Lightizer.
Hasilnya, China dinilai mencuri hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang merugikan AS hingga US$225 miliar dan US$600 miliar tiap tahun. Dari situ, mereka mulai ancang-ancang mengenakan tarif terhadap ribuan produk yang akan disasar.
BERLANJUT KE HAL 3 >>> (ags/sef)