Tokopedia Mau IPO? Tinggal Tiru Juragannya Alibaba

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
11 October 2019 09:33
Target tersebut ditetapkan sebagai langkah awal rencana unicorn ini melantai di bursa saham. IPO perusahaan ecommerce.
Foto: Tokopedia (CNBC Indonesia/Efrem)
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Tanah Air, Tokopedia, mulai membidik target membukukan laba pada 2020, setelah 10 tahun terakhir masih mencatatkan buku merah. Target tersebut ditetapkan sebagai langkah awal rencana perusahaan berstatus unicorn ini melantai di bursa saham.

Hal ini diungkapkan oleh CEO dan Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya di Jakarta, Kamis (10/10/2019). "Secara komitmen tahun depan kita sudah profitable. Menghadapi persaingan apapun ayo. Strateginya tahun depan harus profit," William seperti dikutip dari CNNIndonesia.

"Harapannya dalam beberapa tahun ke depan bisa go public [jadi perusahaan publik]," tambah William, yang mengatakan masih memiliki modal yang cukup dari dua investor besarnya, SoftBank dan Alibaba.


William menekankan, persaingan yang harus dilakukan yakni dengan inovasi. Bukan hanya dengan kabar uang.

"Beberapa tahun lalu dengan lebih kecil kita berhadapan dengan eBay dan Rakuten. Kini kita punya uang lebih tapi persaingan sekarang berhadapan dengan Amazon yang punya modal setara ekonomi Indonesia. Jadi Tidak pernah ada habisnya kalau kita melakukan persaingan uang. Tapi harus dengan persaingan inovasi," jelasnya.

William menekankan bahwa pelaku startup jangan mudah terlena. Dia mencontohkan perusahaan teknologi besar yang dulunya menguasai pasar namun kini harus menghilang.

"Musuh terbesar ya kita sendiri. Jika kita ga berinovasi kita akan mati. Yahoo dulu perusahaan internet terbesar di dunia. Kemudian Blackberry. Dulu, Orang yang ga pakai BB akan dinilai ketinggalan jaman. Sekarang orang yang pakai Blackberry dinilai ketinggalan jaman. Kemudian Nokia dulu 40% pangsa pasar, kemana sekarang?" Katanya.

"10 tahun terakhir kami menghadapi banyak perusahaan global. Karena pasar Indonesia kita besar dan menarik. Kalau kita ga membuat produk yang membunuh kita sendiri, tapi orang lain yang akan membuat produk yang membunuh kita," paparnya

Sebenarnya, Tokopedia bisa belajar dari Alibaba yang sukses IPO di New York Stock Exchange (NYSE) pada 2014. Perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma tersebut berhasil menorehkan pencapaian gemilang dan menggalang dana segar sekitar US$ 25 miliar, dengan total kapitalisasi pasar sekitar US$ 228 miliar.

Perolehan tersebut merupakan nilai IPO terbesar di dunia, melampaui capaian dari Bank Pertanian China (Agricultural Bank of China) yang memperoleh US$ 22,1 miliar pada debut perdana di bursa saham Hong Kong.

Lebih lanjut, sejak debut perdananya di Wall Street, kapitalisasi pasar Alibaba sudah tumbuh hampir dua kali lipat dengan nilai mencapai US$ 417,42 miliar, di mana pada 13 Juni 2019 harga saham perusahaan ditutup US$ 160.33/saham. Nilai ini naik 135,78% dari harga penawaran umum saham perdana 5 tahun lalu yang ada di level US$ 68/saham.

Tokopedia Mau IPO? Tinggal Tiru Juragannya AlibabaFoto: CEO Tokopedia William Tanuwijaya (REUTERS/Willy Kurniawan)

Sekedar informasi, Alibaba memiliki kinerja keuangan yang sangat baik. Selama 10 tahun terakhir, total pendapatan perusahaan tumbuh rata-rata 57,14% secara tahunan. Sementara, laba perusahaan juga tumbuh dengan kinerja yang serupa, yaitu 58,68% secara tahunan.

Nah sukses IPO di Wall Street, Alibaba ingin mengulangnya di Bursa Hong Kong. Alibaba sudah mengajukan permohonan pencatatan saham. Menurut beberapa orang yang mengetahui hal tersebut.

Perusahaan mengajukan dokumen initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham pekan ini tanpa perlu membuka laporan keuangan, kata sumber tersebut, menurut laporan Bloomberg yang dilansir dari The Star, Kamis (13/6/2019).

Alibaba disebut telah menunjuk China International Capital Corp. dan Credit Suisse Group AG sebagai underwriter.

Penawaran saham dari perusahaan terbesar China itu diperkirakan dapat meraup dana segar hingga US$20 miliar (Rp 285,7 triliun) meskipun Alibaba sendiri belum menentukan target penggalangan dananya, kata sumber tersebut.

Nilai tersebut akan menjadi IPO terbesar di Hong Kong sejak listing AIA Group Ltd. pada 2010, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg. Namun hingga kini IPO Alibaba di Bursa Hong Kong tampaknya tertunda karena gelombang protes.

Dalam skala yang lebih kecil, Tokopedia sebenarnya bisa meniru langkah-langkah yang dilakukan Alibaba yang juga merupakan salah satu pemodal terbesarnya.


(hps/tas) Next Article Pelaku Pasar Sambut Baik Rencana IPO Tokopedia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular