Penjatahan Saham GoTo Berakhir Hari Ini, Ritel Dapat Berapa?

Lalu Rahardian, CNBC Indonesia
07 April 2022 10:37
Mulyono, ojol pertama di Indonesia mendapatkan saham Goto (TikTok)
Foto: Mulyono, ojol pertama di Indonesia mendapatkan saham Goto (TikTok)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses penjatahan saham (allotment) PT Gojel Tokopedia GoTo Tbk akan berakhir hari ini. Investor akan mengetahui jumlah saham yang akan diterima dari proses penawaran umum (intial public offering/IPO) hari ini,

Seperti diketahui, harga saham IPO telah ditetapkan di batas atas kisaran, yaitu Rp 338 per saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp 400,3 triliun (US$ 28 miliar).

GoTo menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham tresuri (untuk opsi penjatahan lebih).

Masa penawaran umum saham akan berlangsung mulai 1 - 7 April 2022 dan pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada 11 April 2022.

Saham IPO GoTo disebut mendapat sambutan positif dari investor di Indonesia. Hal ini terlihat dari naiknya jumlah partisipan IPO pada masa penawaran awal (book building) IPO GoTo.

Kenaikan jumlah partisipan diakui salah satunya oleh Direktur Utama PT Stockbit Sekuritas Digital Megawati Andrew Soewardi. Dia berkata, pengguna Stockbit antusias menyambut aksi korporasi GoTo yang rencananya akan resmi melantai di bursa pekan depan.

"Sebagai platform yang menyediakan fitur e-IPO bagi penggunanya, Stockbit telah memfasilitasi proses IPO beberapa perusahaan sebelumnya, di mana para pengguna dapat dikatakan cukup antusias. Kenaikan jumlah pengguna fitur e-IPO juga naik dari waktu ke waktu," kata Megawati kepada CNBC Indonesia, Senin (4/4/2022).

Menurutnya, partisipasi investor dalam masa penawaran awal IPO GoTo lebih tinggi dibanding periode book building yang pernah terjadi. Kenaikan partisipasi bahkan mencapai 600%.

"Apabila dibandingkan dengan rata-rata jumlah pengguna yang ikut serta dalam masa book building perusahaan-perusahaan lain sebelumnya, jumlah pengguna yang berpartisipasi dalam masa book building PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. naik secara signifikan di angka 600%," ujarnya.

Stockbit yakin kenaikan jumlah investor yang ikut masa penawaran awal juga terjadi karena mulai dikenalnya fitur e-IPO. Ke depan keberadaan fitur e-IPO diharap membawa lebih banyak lagi investor agar berpartisipasi di IPO perusahaan.

"Dengan seluruh tahapan e-IPO yang dapat langsung dimonitor di aplikasi Stockbit tanpa harus pindah aplikasi dan prosesnya 100% online, ini merupakan komitmen kami dalam membuka dan memperluas akses masyarakat Indonesia terhadap pasar modal," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma menyebutkan kalau saham teknologi mulai menarik antusiasme investor. Ketertarikan ini mulai terlihat semenjak tahun lalu.

Rencana GoTo masuk ke bursa, walaupun dengan nilai IPO yang lebih kecil, namun secara market cap sangatlah besar. GoTo menawarkan 46,7 miliar saham seri A di harga Rp 338/saham yang berarti total dana yang diperoleh mencapai Rp 15,8 triliun, masih lebih rendah dari BUKA.

Namun secara valuasi saat IPO nilai kapitalisasi pasar GoTo jauh lebih besar mencapai Rp 400,3 triliun sedangkan BUKA saat itu hanya sekitar Rp 87 triliun. Hal ini juga sangat terkait dengan status kedua startup yang berbeda.

"Jadi GoTo ke depan akan jadi benchmark bagi saham teknologi lainnya. Kalau berhasil, tentu akan makin banyak orang yang tertarik dengan saham teknologi," kata Suria kepada CNBC Indonesia pekan lalu.

Dengan posisi kapitalisasi pasar saat atau market cap ini saja, market cap GoTo sudah bisa masuk jajaran market cap di atas Rp 100 triliun alias big cap. Market cap GoTo sudah melampaui PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang saat ini sekitar Rp 364 miliar. "Kalau setelah IPO harganya naik, maka market cap GoTo akan lebih besar lagi," imbuh Suria.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Adakah Potensi Cuan di Balik Angka Kerugian GoTo?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular