Ada Kode Keras, Tokopedia Siap IPO & Ini Valuasinya

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 October 2020 13:12
Tokopedia (CNBC Indonesia/Efrem)
Foto: Tokopedia (CNBC Indonesia/Efrem)

Jakarta, CNBC Indonesia - Market place yang juga unicorn Indonesia, Tokopedia, membuka rencana untuk mencatatkan sahamnya di bursa saham Indonesia. Namun belum dipastikan di bursa saham negara mana yang akan disasar oleh perusahaan ini.

Jika perusahaan ini memutuskan untuk tercatat di bursa saham dalam negeri, dipastikan bakal bisa mengangkat kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan. Perlu diketahui, setidaknya saat ini Tokopedia memiliki valuasi senilai US$ 7,5 miliar (Rp 111 triliun, asumsi kurs Rp 14.800/US$).

CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan nilai valuasi tersebut berhasil dicapai berkat kepercayaan publik kepada perusahaan yang berhasil membawa banyak pemodal menanamkan dananya di perusahaan.

"Nantipun kalau melantai di bursa saham, valuasi itu kan merepresentasi dari kepercayaan publik, seperti itu," kata William dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (21/10/2020).

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir, valuasi Tokopedia menjadi nomor dua terbesar dari jajaran empat besar unicorn Indonesia. Posisi pertama diisi oleh Gojek yang diperkirakan US$ 10 miliar, lalu ada Traveloka sebesar US$ 2,7 miliar terakhir Bukalapak senilai US$ 2,5 miliar.

Pandu mengungkapkan jika perusahaan-perusahaan teknologi ini bisa mencatatkan sahamnya di dalam negeri akan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar (market cap) di BEI dan value transaksi di pasar saham.

"Saat masuk kalau melihat komposisi MSCI outway ke technology dan banyak public investor melihat sektor teknologi, potensi upside perusahaan ini cukup besar, market cap bisa meningkat," kata Pandu di kesempatan yang sama.

Dia menyebutkan potensi nilai transaksi yang besar ini tercermin dari nilai transaksi di private market yang berkaitan dengan perusahaan-perusahaan jenis ini nilainya bisa mencapai US$ 2 miliar-US$ 3 miliar per tahunnya. Ini hanya transaksi yang dilakukan oleh private equity di dalam negeri.

Belum lagi, saat ini daya tarik investor, terutama asing saat ini lebih condong memilih saham-saham di sektor teknologi. Hal ini terlihat dari jajaran 10 saham terbaik di Wall Street yang banyak dikuasai oleh sektor ini.

"Kalau dilihat sekarang top 5 adalah teknologi, baru suatu konglomerasi dan kemudian di bawahnya pun perusahaan yang lebih bersifat teknologi. Dan pada same time market capitalization pasarnya double," jelas dia.

Tercatatnya saham-saham teknologi ini dinilai juga bakal kembali meningkatkan posisi Indonesia dalam MSCI indeks yang belakangan ini terus terkikis lantaran makin banyaknya perusahaan China yang masuk dalam indeks ini.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tokopedia Siap Melantai di Bursa Saham 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular