Tokopedia Siap Melantai di Bursa Saham 2021

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 December 2020 11:00
Tokopedia Thumbnail
Foto: cover topik/Tokopedia thumbnail/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan e-commerce raksasa di Indonesia, Tokopedia, sudah mengatur strategi untuk bisa segera melantai di bursa saham pada tahun depan.

Tokopedia menunjuk dua perusahaan jasa investasi dan penjamin emisi global yakni Morgan Stanley dan Citi sebagai penasehat dalam upaya mempercepat proses perseroan menjadi perusahaan publik alias go public.

Sebelumnya, Bridgetown Holdings Ltd, special purpose acquisition company (SPAC) yang sahamnya tercatat di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS), dikabarkan tengah mempertimbangkan merger dengan Tokopedia.

Hingga saat ini CEO dan co-founder Tokopedia William Tanuwijaya belum memberikan informasi terkait dengan kabar merger ini.

Dalam pernyataan resminya, Tokopedia menegaskan tengah mempertimbangkan untuk mengakselerasi rencananya menjadi perusahaan publik. Hanya saja perseroan belum memutuskan pasar atau bursa efek mana dan metode secara spesifik seperti apa, apakah termasuk melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) atau tidak.

SPAC juga merupakan salah satu opsi potensial yang bisa kami pertimbangkan, namun belum ada yang kami putuskan untuk saat ini," jelas manajemen Tokopedia, dikutip Bloomberg, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/12).

Bagi Tokopedia, penjualan ke SPAC akan menjadi cara yang lebih cepat untuk tercatat di Bursa AS. Namun, William sebelumnya mengatakan akan mencari opsi untuk pencatatan ganda alias dual listing agar karyawan dan konsumen di Indonesia dapat memiliki saham perusahaan.

Menurut beberapa sumber Bloomberg, dengan kesepakatan itu, Tokopedia bisa mencapai valuasi berkisar US$ 8 miliar hingga US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 112 triliun-Rp 140 triliun. Sumber tersebut tak bersedia namanya disebutkan karena diskusi tersebut bersifat pribadi.

Para sumber mengungkapkan, saat ini negosiasi disebutkan masih berada pada tahap awal dan Bridgetown masih bisa melihat target potensial lainnya.

"Diskusi berada dalam tahap awal dan Bridgetown masih bisa melihat target potensial lainnya," kata seorang sumber.

Dari sejumlah informasi, Tokopedia dikabarkan mengincar dana US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$) dari pencatatan saham perdana (IPO) pada tahun depan.

Bila target IPO ini terlaksana, ini akan menjadi startup Asia Tenggara yang meraup dana dari pasar modal. Informasi ini disampaikan oleh dua orang sumber kepada Reuters, yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (18/12/2020).

Salah satu sumber mengatakan Tokopedia akan melakukan IPO di bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021. Sumber lain mengungkap IPO ini akan buat valuasi Tokopedia mencapai US$ 10 miliar atau berstatus decacorn. Meski begitu pencatatan saham ini mengikuti kondisi pasar tahun depan.

Tokopedia melakukan dual listing dengan tujuan untuk menjaring dana investor AS yang berkantong tebal dengan antusiasme yang kuat untuk saham teknologi, sambil meningkatkan kredensial Tokopedia sebagai jawara toko online di Indonesia.

Jika berhasil, Tokopedia akan menjadi perusahaan kedua yang dual listing di bursa saham AS dan Indonesia setelah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang merupakan BUMN.

Salah satu sumber mengatakan Tokopedia akan menggunakan dana IPO untuk mengembangkan bisnisnya dan membantu menciptakan likuiditas untuk sahamnya.

Tokopedia sebelumnya telah mengumpulkan dana lebih dari US$ 2 miliar secara total dari investor kakap seperti SoftBank Group Corp, raksasa e-commerce China Alibaba Group Holding dan Temasek Holdings.

Ketika dikonfirmasi, Tokopedia memberikan Reuters jawaban awal pekan ini yang menyatakan perusahaan membuka opsi listing secara tidak langsung dengan mengakuisisi perusahaan tetapi belum menentukan bursa tempat mencatatkan saham dan metodenya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular