
Digoyang Kabar Giant Tutup Gerai, Saham HERO Jatuh Lagi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sepi transaksi di sesi I dan harganya stagnan, saham PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akhirnya terjungkal pada penutupan perdagangan sore ini, Jumat (13/9/2019).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham HERO amblas 2,86% di level Rp 680/saham, melanjutkan tren penurunan harga selama sepekan ini menjadi minus 1,45%. Dalam sebulan terakhir, saham HERO minus 15% dan secara tahun berjalan atau year to date turun 14%.
Bahkan dalam 5 tahun terakhir, saham HERO masih amblas 73% dengan kapitalisasi pasar Rp 2,84 triliun.
Padahal pada perdagangan sesi I dari pagi hingga siang hari, saham ini tidak sama sekali ditransaksikan oleh investor asing dan domestik dengan posisi harga saham yakni Rp 700/saham. Namun setelah sesi II dibuka, di tengah kabar rencana penutupan gerai Giant di Poins Square, saham HERO pun diobral asing.
![]() |
Asing sudah keluar sepekan ini hingga Rp 156 juta dan secara tahun berjalan asing angka kaki hingga Rp 2,96 miliar. Sentimen negatif saham ini lagi-lagi soal kabar Hero kan menutup salah satu gerai Giant di Poins Square, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Giant adalah satu dari tiga brand yang dinaungi Hero selain Guardian dan IKEA.
Giant yang berada di lantai dasar Poin Square itu memang sudah menempelkan banyak selebaran pemberitahuan obral besar-besaran. Salah satunya tertulis 'Semua Harus Terjual Habis'.
"Ini sudah bakal tutup selamanya di sini [GiantPoins Square]," tutur seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya,dikutipDetiknews.
Hingga saat ini CNBC Indonesia belum mendapatkan keterangan resmi dari manajemen HERO terkait informasi detail penutupan gerai ini. Tony Mampuk, Corporate Affairs GM Hero Supermarket menegaskan sudah lagi tak menjabat di posisi tersebut dan merekomendasikan narasumber Hero lainnya.
Hadrianus Wahyu Trikusumo, Direktur Hero, dalam siaran pers Ulang Tahun Hero ke-48 tahun Agustus lalu, mengatakan saat ini HERO Group melaksanakan transformasi multi-tahun untuk meningkatkan kinerja jangka panjangnya.
Berbagai pembaruan dan revitalisasi dilakukan guna menghadapi tantangan yang dihadapi oleh perubahan tren belanja pelanggan. Perseroan akan fokus pada Guardian dan IKEA.
Hingga kini belum ada keterangan resmi perusahaan di BEI. CNBC Indonesia sudah mencoba konfirkasi ke manajemen termasuk ke komisaris perusahaan. Namun Komisaris Independen HERO, Erry Riyana Hardjapamekas, belum bisa berkomentar terkait hal ini, dan menurut dia informasi ini akan direspons oleh divisi corporate secretary perusahaan.
Awan hitam bisnis ritel
(tas) Next Article Sedih! Begini Nasib Karyawan Giant, Saat Resmi Tutup Juli
