Giant Mau Tutup Gerai Lagi, Sektor Ritel Kian Goyang!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 September 2019 15:19
Giant Mau Tutup Gerai Lagi, Sektor Ritel Kian Goyang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten peritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) kembali dikabarkan akan menutup gerai supermarketnya di Poins Square, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sebelumnya pada Juli lalu, Giant juga menutup sebanyak enak gerainya seiring dengan langkah efisiensi.

Menanggapi kabar ini, analis PT MNC Sekuritas Victoria Venny menilai tahun ini industri ritel memang tengah mengalami kondisi yang menantang. Kondisi ini melemahkan kinerja emiten-emiten dari sektor ini.

"Secara sektoral, industri ritel tahun ini memang menghadapi kondisi yang menantang. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja emiten-emiten ritel yang sedikit tertekan di semester I. Contohnya pendapatan beberapa emiten ini menurun, misalnya RALS -0,21% [Ramayana], MPPA -21,01% [Matahari Putra Prima] dan HERO -2,53%," kata Victoria kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/9/2019).


Dia juga menyebutkan bahwa rencana penutupan gerai ini terjadi seiring dengan mulai berkurangnya tingkat kunjungan konsumen ke supermarket dan cenderung memilih untuk berbelanja di minimarket yang dekat dengan lingkungan tempat tinggal konsumen.

Tak hanya kondisi industri yang menantang di tengah gempuran e-commerce, sektor ini juga hanya mampu membukukan margin usaha yang tipis.

Sebab itu, Victoria menilai salah satu cara yang bisa dilakukan oleh sektor ini untuk mempertahankan kinerja adalah dengan melakukan diversifikasi usaha atau memperbesar volume penjualan.

"Emiten yang bergerak di sektor ritel memiliki margin yang relatif tipis, sehingga mereka harus mampu untuk melakukan efisiensi atau perbesar volume penjualan," kata Victoria.


Dengan diferensiasi dan diversifikasi, akan membantu perusahaan meningkatkan margin yang tipis tersebut.

Sebagai perbandingan, sampai akhir Juni 2019, total pendapatan HERO melemah 2,53% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 6,67 triliun dari sebelumnya Rp 6,85 triliun di semester I-2018. Kinerja bottom line (laba bersih) perusahaan bahkan lebih parah, karena laba bersih anjlok 76,97% YoY menjadi Rp 7,9 miliar dari Rp 34,3 miliar.


LANJUT KE HALAMAN 2: Rekomendasi Saham Peritel


Lebih lanjut Victoria mengatakan di tengah rentannya sektor ini, masih ada beberapa saham yang layak dicermati, sebab tak semua emiten ritel menarik untuk diperhatikan.

Beberapa rekomendasi yang bisa diperhatikan di antaranya PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Belum lama ini MAPI juga mulai merambah bisnis ritel gawai untuk produk-produk Apple atau Apple Authorised Reseller melalui gerai Digimap. MAPI akan bersaing dengan pendahulunya, iBOX yang dikelola oleh PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).


Adapun emiten ritel RALS terus berusaha keras bertahan di tengah tren lesunya pengunjung pusat perbelanjaan dengan mengubah strategi bisnis ke arah pemenuhan gaya hidup (lifestyle mall) dari sebelumnya hanya sebagai shopping mall.

Terkait dengan Hero, hingga saat ini CNBC Indonesia belum mendapatkan keterangan resmi dari manajemen HERO terkait informasi detail penutupan gerai ini. Tony Mampuk, Corporate Affairs GM Hero Supermarket menegaskan sudah lagi tak menjabat di posisi tersebut dan merekomendasikan narasumber Hero lainnya.

Hingga kini belum ada keterangan resmi perusahaan di BEI. CNBC Indonesia sudah mencoba konfirkasi ke manajemen termasuk ke komisaris perusahaan. Namun Komisaris Independen HERO, 
Erry Riyana Hardjapamekas, belum bisa berkomentar terkait hal ini, dan menurut dia informasi ini akan direspons oleh divisi corporate secretary perusahaan.

Simak kabar rencana Hero tutup Giant

[Gambas:Video CNBC]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular