Underwriter IPO Gunung Raja Paksi Pecah Kongsi, Kresna Mundur

Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 September 2019 17:50
Mundurnya underwriter ini terjadi pekan lalu, namun proses IPO tetap berlangsung seperti biasa.
Foto: Menteri Perindustrian memberikan arahan dan apresiasi kepada para pekerja di pabrik PT Gunung Raja Paksi usai Meletakkan Batu Pertama Gedung Sekolah Vokasi Industri PT Gunung Raja Paksi di Cikarang, 15 Februari 2019/Kemenperin
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kresna Sekuritas diketahui telah mundur sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Gunung Raja Paksi. Mundurnya underwriter ini terjadi pekan lalu, namun proses IPO tetap berlangsung seperti biasa.

Direktur Direktur Utama Gunung Raja Paksi Alouisius Maseimilian mengatakan mundurnya salah satu underwiter ini karena adanya perbedaan visi mengenai investor yang akan diboyong perusahaan.

"Kresna memang sudah bantu dari awal dan tidak ada masalah. Sekarang kan ada UOB, mungkin beda visi saja mengenai investor. Tapi kita tetap kerja sama dengan baik dengan Kresna, hubungannya tetap baik," kata Alouisius kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/9/2019).

Hal ini menyusul pengumuman yang diterima CNBC Indonesia yanng ditujukan untuk nasabah Kresna Sekuritas dari perusahaan. Pemberitahuan ini terkait dengan mundurnya sekuritas ini sebagai underwriter sejak 10 September 2019 lalu.

"Sehubungan dengan telah ditanda-tangani Perubahan III Perjanjian Penjamin Emisi Efek Penawaran Umum PT Gunung Raja Paksi pada tanggal 10 September 2019, dengan ini disampaikan bahwa Kresna Sekuritas telah mundur sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada IPO tersebut," demikian pengumuman tersebut.

Dengan demikian, PT UOB Kay Hian Sekuritas akan menjadi satu-satunya underwriter yang akan menangani proses IPO ini.

Proses IPO Gunung Raja Paksi hingga hari ini tetap berlangsung seperti rencana semula. Hari ini perusahaan baru saja memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan langsung memulai proses penawaran umum untuk investornya.

Saham perusahaan ini akan dilego di harga Rp 840/saham dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 1,230 miliar saham. Jumlah tersebut berada di bawah alokasi jumlah saham untuk publik semula yang sebanyak 1,238 miliar saham.

Dengan demikian perusahaan memperoleh dana segar dari investor senilai Rp 1,03 triliun.

Menurut rencana sebelumnya, hasil penggunaan dana dari IPO sebesar 99,52% akan digunakan untuk melunasi utang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasi. Sisanya, 0,48% untuk modal kerja.


(hps/hps) Next Article Sedang Diserbu Baja China, Gunung Raja Paksi "Pede" IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular