
GGRP Targetkan Laba 2021 Tembus US$ 54 juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk(GGRP) optimistis bisa meraih laba bersih US$ 54 juta hingga tutup buku 2021. Optimisme ini muncul setelah perusahaan melihat kinerja yang meningkat sepanjang 2021.
Hingga kuartal III/2021, Gunung Raja Paksi telah meningkatkan pendapatan hingga 7,5% secara tahunan (year-on-year) menjadi US$ 502 juta. Pada saat yang sama, laba bruto perusahaan meningkat 363% yoy menjadi US$ 71 juta, diikuti peningkatan EBITDA dan laba bersih masing-masing sebesar 235% yoy dan 369% yoy.
"Direksi optimistis dengan performa Perseroan ke depan. Untuk tutup buku 2021, kami perkirakan meraih laba bersih USD54 juta," kata Direktur Utama Gunung Raja Paksi Abednedju Giovano Warani Sangkaeng dalam keterangan resmi, Selasa (14/12/2021).
Argo menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga dan mengoptimalkan performa finansial di aspek lain. Salah satunya, GGRP bertekad memperbaiki struktur kapital, melalui penurunan rasio debt to equity. Hingga kuartal III/2021, rasio debt to equity GGRP turun menjadi 0,46 kali dari sebelumnya 0,51 kali.
Gunung Raja Paksi juga berhasil memperbaiki interest coverage yang sejalan dengan meningkatnya EBITDA dan turunnya nilai hutang bersih (net debt) perusahaan.
"Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi perseroan. Salah satunya, terkait kontrol ketat atas harga beli bahan baku dan harga jual barang untuk memastikan seluruh persediaan yang dijual, menghasilkan marjin yang baik," ujarnya.
Dari sisi operasional, pada periode yang sama GGRP mampu memproduksi 430 ribu ton baja curah (crude steel) atau meningkat 27,7% secara tahunan. Perusahaan juga mencatatkan penurunan volume produksi dan volume penjualan secara tahunan masing-masing 12,7% dan 26,2%.
"Penurunan ini terkait strategi perseroan dalam melakukan kontrol ketat dan selektif terhadap penetapan harga beli bahan baku dan harga jual barang jadi, guna memaksimalkan profitabilitas," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Gunung Raja Paksi Harianto berkata perusahaan berkomitmen terus melakukan langkah transformasi digital. Hal ini salah satunya terwujud melalui implementasi sistem ERP SAP serta penandatanganan kerjasama dengan HR cloud based software, Darwinbox.
"Selain itu, GGRP juga terus berkontribusi pada komunitas sekitar, melalui program GRP Peduli," kata Harianto.
Dia mengatakan perusahaan optimistis menatap 2022 terlebih karena tingginya prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 2022, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,9% atau melampaui estimasi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,9%.
Pertumbuhan ekonomi ini diyakini akan disokong rencana pengeluaran pemerintah dan tumbuhnya anggaran infrastruktur, ditambah adanya katalis berupa proyek pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan.
"Perseroan optimistis akan prospek industri baja domestik yang diakibatkan pembatasan produksi baja Tiongkok dan peningkatan harga energi dunia. Kami melihat hal ini sebagai peluang untuk menjadi pemain baja ekspor," tuturnya.
Direktur Corporate Affairs Gunung Raja Paksi Fedaus menjelaskan, perseroan berkomitmen terhadap inisiatif hijau atau ESG dan mendukung pemerintah dalam meeujudkan Tujuan Perkembangan Berkelanjutan. Sebagai bukti komitmen tersebut, GGRP telah menjadi perusahaan baja pertama di Indonesia yang membeli karbon kredit berkualitas melalui Climate Impact X.
"Perseroan juga menggarisbawahi beberapa kerangka peraturan mengenai pasar karbon di Indonesia dan mengimbau industri baja untuk melakukan eksplorasi teknologi dan pembuatan roadmap keberlanjutan perseroan, untuk mendukung rencana aksi nasional pemerintah terkait perubahan iklim," kata Fedaus.
Sementara itu, Direktur GGRP Biplab Kumar Dutta mengatakan perusahaan menggunakan empat kerangka basis aksi dalam menjalankan strategi hijau dan dekarbonisasi. Keempat hal itu adalah optimalisasi operasi inti, gerakan reduce and recycle, akselerasi pengurangan karbon, serta kerjasama berkelanjutan.
"GGRP juga berencana mengoperasikan pabrik baru Light Section Mill (LSM) pada semester pertama 2022, telah menggunakan fasilitas manajemen limbah, dan berkomitmen terus mengaplikasi teknologi terbaik di bidangnya," pungkas Biplab.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Gunung Raja Paksi Beli 10.000 Ton Kredit Karbon