Kresna Bawa 5 Perusahaan IPO, 2 Lainnya di Sektor Digital

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 September 2019 16:37
PT Kresna Sekuritas menyatakan sepanjang tahun 2019 bakal mengantarkan lima perusahaan melantai.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kresna Sekuritas menyatakan sepanjang tahun 2019 bakal mengantarkan lima perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Capaian ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya dua perusahaan yang melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Direktur PT Kresna Sekuritas, Jimmy Nyo mengungkapkan, pihaknya baru bisa mengantarkan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) atau Bali United menjadi perusahaan publik pascaperhelatan Pilpres usai.

Bali United mencatatkan 2 miliar unit saham dan menjadi klub sepak bola pertama di Indonesia yang menghimpun pendanaan di pasar modal. BOLA meraih dana segar Rp 350 miliar dan resmi tercatat di papan bursa pada 17 Juni 2019.


Saat ini di pipeline Kresna, dua perusahaan siap IPO yakni PT Telefast Indonesia dan PT Gunung Raja Paksi. Masih ada dua perusahaan lagi yang akan IPO tapi masih belum disebutkan Kresna Sekuritas. Hanya saja, yang pasti keduanya adalah perusahaan yang bergerak di sektor digital.

"Target kami sebetulnya setiap bulan ada yang IPO, tapi itu susah," kata Jimmy Nyo di Bursa Efek Indonesia, dalam gelaran paparan publik, Selasa (10/8/2019).

Setelah BOLA, saat ini Kresna juga ditunjuk sebagai penjamin pelaksana efek Telefast Indonesia yang akan mencatatkan saham perdana di BEI pada 17 September 2019.

Telefast melepas sebanyak 416 juta saham atau setara 25% saham dengan harga penawaran umum Rp 180/saham. Dengan demikian, Telefast yang bisnisnya fokus pada pengembangan SDM ini akan meraup dana hasil IPO sebesar Rp 74,99 miliar.

Rencananya, sebesar 70% dana tersebut akan dipakai untuk modal kerja, 25% untuk belanja modal dan 5% untuk investasi sumber daya manusia (SDM).

Sementara itu, perusahaan produsen baja asal Cikarang, PT Gunung Raja Paksi menawarkan harga Rp 825 - Rp 900/saham dalam IPO. Perseroan akan mencatatkan saham di BEI pada 19 September 2019.

Gunung Raja Paksi berencana melepas 1,24 miliar saham baru atau setara 10,21%. Hasil penggunaan dana dari IPO sebesar 99,52% untuk melunasi utang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasi. Sisanya, 0,48% untuk modal kerja.


(tas) Next Article Mau IPO, Begini Siasat Produsen Lokal Hadapi Baja China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular