
Satu Lagi Perusahaan Baja Melantai di Bursa, Bidik Rp 1 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 October 2018 12:08

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Gunung Raja Paksi melepas saham ke publik melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepaskan 10,22% sahamnya. Perusahaan membidik untuk bisa memperoleh dana segar dari aksi korporasi ini minimal sebesar Rp 1 triliun.
Presiden Direktur Gunung Raja Paksi Alouisius Maseimilian mengatakan perusahaan memilih IPO ini untuk menghadapi persaingan bisnis dan antisipasi kondisi global. Dengan begitu perusahaan lebih mudah mendapatkan akses pendanaan melalui pasar modal.
"Tidak terlalu besar (lepasnya), sekitar 10,22% di market, tahap awal. Total target dana mungkin Rp 1 triliun ke atas," kata Alouisius di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10).
Dia menyebutkan, setelah melakukan aksi korporasi ini perusahaan akan mengakuisisi satu perusahaan milik induk usahanya dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis perusahaan sebangai produsen produk baja.
Pabrik yang ada saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton baja per tahun dengan tingkat utilisisasinya sudah maksimal. Untuk itu, ke depan perusahaan berniat untuk memodernisasi pabriknya dengan mengganti mesin yang sudah ada untuk mempercepat proses produksinya.
Menurut dia, saat ini penjualan perusahaan mayoritas masih di dalam negeri mengingat tingkat kebutuhan baja dalam negeri masih sangat tinggi. Sementara 5% lainnya dieskpor ke Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara di Asia.
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan yang memproduksi lembaran baja yang terdiri dari pelat baja dan gulungan baja ini menggunakan laporan keuangan akhir Juni 2018. Dalam laporan keuangan tersebut tercatat aset perusahaan mencapai US$ 1,1 miliar (Rp 16,5 triliun, kurs Rp 15.000/US$).
Hingga periode tersebut perusahaan mengantongi pendapatan sebesar US$ 426 juta dengan laba bersih sebesar US$ 17 juta. EBITDA perusahaan mencapai US$ 55 juta.
(hps) Next Article Siap IPO, Gunung Raja Paksi Tawar Harga Rp 825 - 900/saham
Presiden Direktur Gunung Raja Paksi Alouisius Maseimilian mengatakan perusahaan memilih IPO ini untuk menghadapi persaingan bisnis dan antisipasi kondisi global. Dengan begitu perusahaan lebih mudah mendapatkan akses pendanaan melalui pasar modal.
"Tidak terlalu besar (lepasnya), sekitar 10,22% di market, tahap awal. Total target dana mungkin Rp 1 triliun ke atas," kata Alouisius di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10).
Pabrik yang ada saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton baja per tahun dengan tingkat utilisisasinya sudah maksimal. Untuk itu, ke depan perusahaan berniat untuk memodernisasi pabriknya dengan mengganti mesin yang sudah ada untuk mempercepat proses produksinya.
Menurut dia, saat ini penjualan perusahaan mayoritas masih di dalam negeri mengingat tingkat kebutuhan baja dalam negeri masih sangat tinggi. Sementara 5% lainnya dieskpor ke Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara di Asia.
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan yang memproduksi lembaran baja yang terdiri dari pelat baja dan gulungan baja ini menggunakan laporan keuangan akhir Juni 2018. Dalam laporan keuangan tersebut tercatat aset perusahaan mencapai US$ 1,1 miliar (Rp 16,5 triliun, kurs Rp 15.000/US$).
Hingga periode tersebut perusahaan mengantongi pendapatan sebesar US$ 426 juta dengan laba bersih sebesar US$ 17 juta. EBITDA perusahaan mencapai US$ 55 juta.
(hps) Next Article Siap IPO, Gunung Raja Paksi Tawar Harga Rp 825 - 900/saham
Most Popular