
Ekonomi AS Diramal Kontraksi, Resesi Kian Pasti?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 September 2019 05:29

Melihat data-data yang ada, sepertinya perkiraan bahwa perekonomian AS akan terkontraksi adalah sebuah risiko yang sangat nyata. Ketika kontraksi ekonomi terjadi dalam dua kuarta beruntun pada tahun yang sama, itu namanya resesi.
Peluang resesi AS terus meningkat. The Fed New York memperkirakan probabilitas resesi terjadi pada Agustus 2020 mencapai 37,93%, tertinggi sejak Maret 2008.
Masalahnya kalau AS terkontraksi (apalagi resesi), maka akan menyeret seluruh dunia ke arah yang sama. Mengutip riset IMF, setiap 1% pertumbuhan ekonomi AS akan mengangkat perekonomian negara lain sebesar 0,8-1%.
Tidak heran, karena AS adalah negara konsumen terbesar di dunia. Jika permintaan di AS meningkat, maka perdagangan dunia akan semarak.
Oleh karena itu, dunia patut waspada termasuk Indonesia. Mungkin Indonesia masih jauh dari kata kontraksi, tetapi perlambatan ekonomi sudah bisa dipastikan jika AS benar-benar bermasalah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Peluang resesi AS terus meningkat. The Fed New York memperkirakan probabilitas resesi terjadi pada Agustus 2020 mencapai 37,93%, tertinggi sejak Maret 2008.
Masalahnya kalau AS terkontraksi (apalagi resesi), maka akan menyeret seluruh dunia ke arah yang sama. Mengutip riset IMF, setiap 1% pertumbuhan ekonomi AS akan mengangkat perekonomian negara lain sebesar 0,8-1%.
Tidak heran, karena AS adalah negara konsumen terbesar di dunia. Jika permintaan di AS meningkat, maka perdagangan dunia akan semarak.
Oleh karena itu, dunia patut waspada termasuk Indonesia. Mungkin Indonesia masih jauh dari kata kontraksi, tetapi perlambatan ekonomi sudah bisa dipastikan jika AS benar-benar bermasalah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular