Data China Jelek (Lagi), Risiko Resesi Terkonfirmasi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 September 2019 10:26
Perang Dagang dengan AS Lukai China
Ilustrasi Aktivitas Perdagangan Internasional (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ekspor China terkoreksi paling dalam ke Amerika Serikat (AS), dengan penurunan 16% YoY pada Agustus. Lebih parah ketimbang bulan sebelumnya yang minus 6,5%.

Hal ini tentu adalah dampak dari perang dagang dengan AS. Hingga saat ini, produk China yang kena bea masuk di AS mencapai US$ 550 miliar.


Oleh karena itu, tidak bisa tidak, China dan AS harus berbaikan untuk mengakhiri prahara ini. Sudah terlihat nyata bahwa perang dagang adalah penyebab perlambatan ekonomi China, yang menyeret seluruh negara.

Apabila AS-China tidak kunjung damai, maka risiko resesi menjadi semakin tinggi. Hal itu dikemukakan oleh Pei Mixin, Profesor Claremont McKenna College.

"Sudah dari sananya ekonomi mengalami fase boom and bust. China mencoba menghalau siklus ini dengan berbagai intervensi. Namun bagaimana pun sepertinya fase bust akan datang, semakin ditunda maka dampaknya semakin besar. China bisa terjebak dalam resesi, dan resesi berikutnya akan menjadi yang terbesar dalam sejarah," papar Pei, dikutip dari South China Morning Post.

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular