Sentimen Campuk-Aduk, Harga Surat Utang RI Naik-Turun

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 September 2019 10:05
Hawa Damai Dagang Jaga Harga Obligasi
Ilustrasi Data Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Akan tetapi, masih ada sentimen positif yang mampu menahan penurunan harga obligasi. Sepertinya hawa damai dagang AS-China masih terasa dan membuat pelaku pasar tetap memburu instrumen di negara-negara berkembang Asia, termasuk SBN.

Pekan lalu, Kementerian Perdagangan China memberi konfirmasi bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur PBoC Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober.

"Semua isu akan dibahas di sana. Pencurian hak atas kekayaan intelektual, liberalisasi jasa keuangan, cyber space, pembelian produk-produk AS, termasuk halangan tarif dan non-tarif. Anda sebut saja. Kalau ada hasil yang memuaskan, berarti hubungan kami akan membaik," ungkap Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow, seperti diwartakan Reuters.

Presiden AS Donald Trump pun sepertinya tidak sabar ingin segera berdialog dengan China. "Dialog akan segera terlaksana, ini baik untuk semua!" cuit Trump di Twitter.

Peluang AS-China menuju damai dagang membuat dunia berbunga-bunga. Artinya ke depan ada harapan arus perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi akan membaik. Persepsi ini membuat arus modal kembali mengalir ke pasar keuangan negara berkembang Asia dan pasar SBN pun turut kecipratan.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular