Surat Utang Pemerintah Kecipratan Modal Asing, Harga Naik

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 September 2019 14:25
Surat Utang Pemerintah Kecipratan Modal Asing, Harga Naik
Ilustrasi Data Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Obligasi pemerintah Indonesia menguat pada perdagangan pekan ini. Penguatan ini tercermin dari penurunan imbal hasil (yield), yang menandakan harga obligasi sedang naik karena tingginya permintaan pasar.

Sepanjang pekan ini, yield obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 3,9 basis poin (bps). Tidak hanya yang 10 tahun, tenor lain pun mencatatkan penurunan yield kecuali untuk yang 25 tahun.



Pada Agustus, pasar obligasi pemerintah Indonesia alias Surat Berharga Negara (SBN) sempat tertekan. Bulan lalu, kepemilikan investor asing di SBN berkurang Rp 9,36 triliun.

Baca: Mulai Seret, Dana Asing Keluar Rp 19 T Bulan Lalu

Namun mengawali September, minat investor asing mulai pulih. Dalam periode 1-4 September, kepemilikan asing di SBN bertambah Rp 1,9 triliun. Kembalinya investor asing di pasar SBN membuat yield bergerak turun.

Pasar SBN yang pulih sekaligus menurunkan risiko gagal bayar (default). Ini terlihat dari penurunan premi risiko alias Credit Default Swap.



(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Pasar SBN ikut merasakan sentimen positif yang memayungi pasar keuangan negara-negara berkembang pekan ini. Minat investor terhadap aset-aset berisiko sedang tinggi, apa lagi kalau bukan karena harapan damai dagang Amerika Serikat (AS)-China.

Kementerian Perdagangan China memberi konfirmasi bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober.


"Semua isu akan dibahas di sana. Pencurian hak atas kekayaan intelektual, liberalisasi jasa keuangan, cyber space, pembelian produk-produk AS, termasuk halangan tarif dan non-tarif. Anda sebut saja. Kalau ada hasil yang memuaskan, berarti hubungan kami akan membaik," ungkap Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow, seperti diwartakan Reuters.

Presiden AS Donald Trump pun sepertinya tidak sabar ingin segera berdialog dengan China. "Dialog akan segera terlaksana, ini baik untuk semua!" cuit Trump di Twitter.

Peluang AS-China menuju damai dagang membuat dunia berbunga-bunga. Artinya ke depan ada harapan arus perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi akan membaik.

Oleh karena itu, tidak ada lagi istilah bermain aman. Risk appetite investor sudah kembali, dan arus modal kembali mengalir ke pasar keuangan negara berkembang Asia. Pasar SBN pun turut kecipratan.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular