Kenapa Erick Thohir & Bakrie Masuk di Gundala?

tahir saleh, CNBC Indonesia
01 September 2019 18:29
Dalam beberapa tahun ke depan, telah dipersiapkan tujuh film yang akan berada dalam jalinan film yang akan berada dalam satu cerita.
Foto: Erick Thohir & Abimana pemeran Gundala/Instagram Erick Thohir

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Screenplay Bumilangit Produksi atau Bumilangit Studios, anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), bersama Legacy Pictures resmi merilis penayangan perdana film Gundala, patriot pertama di Jagat Sinema Bumilangit.

Dalam beberapa tahun ke depan, telah dipersiapkan tujuh film yang akan berada dalam jalinan film yang akan berada dalam satu cerita.

Joko Anwar, Sutradara Gundala, 
memberikan bocoran mengenai rencana ke depan. Menurut Joko yang sukses sebelumnya dengan film Pengabdi Setan, tujuh film dari era Jawara dan Patriot yang diproduksi yaitu Sri Asih, Godam dan Tira, Si Buta dari Gua Hantu, Patriot Taruna, Mandala, Gundala Putra Petir, dan Patriot.

Dalam ketujuh film itu juga akan muncul karakter-karakter lainnya.


"Kami ingin menjadikan Jagat Sinema Bumilangit ini sebagai showcase untuk talenta-talenta terbaik Indonesia, baik di depan maupun di belakang kamera. Jadi selain harus cocok dengan karakternya, juga harus punya skill yang sangat tinggi," ujar Joko Anwar, selaku Creative Produser Bumilangit Cinematic Universe (BCU) Jilid I, dalam perbincangan dengan CNBC Indonesia, belum lama ini.

Karakter Gundala atau Sancaka sendiri diperankan oleh aktor Abimana Aryasatya. Namun tidak hanya Abimana yang akan bermain, ada banyak aktor dan aktris papan atas yang ikut berperan.

Dalam situs resminya, Bumilangit mengklaim akan menjadi perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak, lebih dari 500 karakter komik yang telah diterbitkan selama 60 terakhir.

"Kekuatan dari karakter-karakter kami ini tidak hanya berdasarkan popularitas semata, tetapi melainkan pada kekayaan cerita komik dari setiap karakter," tulis
Bumilangit.

Selain didukung induk usaha EMTEK Grup, Bumilangit juga disokong oleh dua investor papan atas yakni Erick Thohir, bos Mahaka Media, dan emiten media PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) milik keluarga Bakrie.

Dalam salah satu status Instagramnya, Erick Thohir, Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA), menulis hadirnya BumiLangit dapat menjadi langkah baik bagi Indonesia untuk memperkenalkan kebudayaan beserta nilai-nilainya di mata dunia melalui karya kreatif hasil anak bangsa.

"Dengan adanya karya kreatif ini saya optimis bahwa negara kita mampu untuk menjadi negara pop-culture dengan nilai-nilai kebudayaan yang digemari oleh masyarakat dunia," kata Erick, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (1/9/2019).

[Gambas:Instagram]

"Saya juga berharap adanya Jagat Sinema Bumilangit dapat mengangkat nilai-nilai ke-Indonesiaan kita agar dapat lebih digemari di masyarakat Indonesia dan tidak kalah bersaing dengan karakter superhero-superhero yang diimpor dari luar negeri," katanya lagi.

Hanya saja Erick belum mengungkapkan berapa investasi yang digelontorkan.

"Semoga setelah ini, para pelaku industri kreatif akan semakin bergairah dan semangat untuk mengembangkan karya-karya mereka untuk dapat bersaing baik level nasional maupun internasional."

Erick menegaskan pelaku industri harus terus membangun dan mengembangkan hasil karya Asli Indonesia. "Bangga bisa dipercaya menjadi bagian dari Keluarga Bumilangit. Jagat Bumilangit, bangga karya Indonesia."

Sebelumnya pada saat rilis Jaga Sinema Bumilangit, Minggu, 18 Agustus lalu, disebutkan ada tujuh film superhero asli Indonesia berseri disiapkan untuk beberapa tahun ke depan, yakni Gundala, Si Buta dari Gua Hantu, Maza, Godam, Aquanus, Mandala, Sri Asih, dan Tira.

Erick yang menjabat Executive Producer Jagat Sinema Bumilangit, mengatakan jika film-film superhero Hollywood berhasil merajai perfilman nasional, maka saya berharap sudah waktunya film-film superhero Indonesia dapat diterima dengan baik di negeri sendiri, bahkan bila memungkinkan di negara lain," katanya.

Kenapa Erick Thohir & Bakrie Masuk di Gundala?Foto: Jagat Bumilangit/Ismail/Detikhot


Emiten media PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) milik keluarga Bakrie juga mendiversifikasi usaha ke bisnis film dengan menggandeng Bumilangit Studios, perusahaan yang telah mengumpulkan lebih dari 1.000 karakter superheroes lokal. Strategi itu dilakukan perseroan agar tidak hanya mengandalkan pendapatan dari bisnis televisi free to air (FTA) yang saat ini masih dominan.

"Investasinya cukup signifikan, ada beberapa investor yang garap bisnis ini, Gundala dan tentunya akan ada series superheroes yang muncul di awal tahun dan pertengahan tahun depan," kata Direktur Visi Media Asia Neil Ricardo Tobing, saat paparan publik di Menara Bakrie, Selasa (29/5/2019).

Neil mengatakan perseroan berinvestasi melalui anak usahanya,
Bakrie Global Ventura. Sayangnya, Neil Enggan menyebut berapa nilai investasinya.

Namun Ricardo menyebutkan, investasi yang digelontorkan untuk menggarap film
Gundala mencapai di atas Rp 30 miliar. Bahkan, ia menyebut film tersebut menjadi salah satu film lokal dengan biaya produksi paling mahal di Indonesia.

Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie mengatakan, prospek industri film di Indonesia cukup potensial. Dengan menggandeng mitra tersebut, VIVA menyebut, Jagat Sinema
Bumilangit atau Universe bisa menjadi DC Comics atau Marvel Cinematic Universe versi Indonesia.

"Intinya grup VIVA kerja sama Bumilangit dan mitra lain, kita percaya dalam creating heroes," kata Anin Bakrie, sapaan akrabnya, saat wawancara eksklusif bersama CNBC Indonesia di Bakrie Tower, Kamis (24/5/2019).

Film Gundala habiskan dana Rp 30 miliar.

[Gambas:Video CNBC]

 


(tas/tas) Next Article Garap Film Gundala, VIVA Rogoh Dana Rp 30 M Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular