
Restrukturisasi, Utang Duniatex ke Mandiri Tinggal Rp 2,2 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menyebutkan saat ini eksposur kredit yang disalurkannya ke Duniatex Grup mencapai Rp 2,2 triliun, turun dari posisi awal yakni Rp 5,5 triliun. Duniatex adalah salah satu raksasa tekstil di Indonesia yang tengah didera persoalan ancaman gagal bayar.
Hingga saat ini Bank Mandiri tengah berupaya untuk mencari pembeli baru atas aset yang menjadi agunan dari debitur tersebut ke Mandiri untuk melunasi pinjamannya.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan Duniatex masih terus menyelesaikan proses restrukturisasi pinjamannya ke Mandiri. Panji menilai coverage ratio atas agunan perusahaan ini juga terbilang tinggi di level 160%.
Rasio cakupan atau coverage ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar liabilitasnya.
"Kita sudah turunkan outstanding pinjaman dari Rp 5,5 triliun jadi Rp 2,2 triliun. Coverage ratio bagus tapi sedang upayakan restrukturisasi. Intinya, Rp 3,3 triliun sudah dibayar. Sedang dalam proses restrukturisasi," kata Panji usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (288/2019).
Dia mengatakan bahwa tingkat kolektabilitas dari pinjaman yang diberikan kepada perusahaan tekstil masih terbilang lancar, masih berada di level 1.
Dalam kesempatan tersebut, Corporate Secretary Mandiri Rohan Hafas menilai kondisi gagal bayar atas obligasi global yang diterbitkan anak usaha Duniatex tak berdampak pada pembayaran pinjaman yang dilakukan oleh induk usahanya.
Alexandra Askandar, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, juga menegaskan proses pencarian investor masih berlangsung. "Perusahaan masih operasi dan kemampuan bayar masih ada. Kita dalam proses cari investor untuk agunan yang jadi bagian kita," kata Alexandra.
(tas) Next Article Benarkah Duniatex Gagal Bayar? Begini Cerita Lengkapnya