
Gagal di Permata, Mandiri Bidik Bank di Kamboja & Laos
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 August 2019 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sedang menjajaki peluang mengakuisisi bank atau lembaga keuangan di Kamboja dan Laos setelah membatalkan rencana akuisisi bank di Filipina dan Vietnam.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengutarakan, dipilihnya kedua negara tersebut karena memiliki prospek yang cukup bagus dan terbuka peluang bagi bank BUMN itu untuk mengembangkan layanan. Hanya saja, Rohan masih enggan menyebutkan, apakah Mandiri akan mengakuisisi bank atau multifinance (perusahaan pembiayaan) baik di Laos maupun Kamboja.
"Sekarang fokus ke Kamboja dan Laos. Filipina industrinya kurang cocok, margin lebih tinggi di sini," ungkap Rohan, saat ditemui di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, akhir pekan lalu, Jumat (2/8/2019).
Untuk pendanaan, Bank Mandiri saat ini memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 21-22%, lebih tinggi dari syarat minimal CAR yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 8%.
"Dana sudah ada sejak lama, CAR 21-22%, itu bisa kita pakai," ungkapnya.
Rencana mengakuisisi bank di Filipina sudah tertera dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Mandiri 2017. Namun, rencana itu harus ditunda lantaran rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) masih tinggi kala itu.
"Memang kan kami waktu itu pernah ada upaya ke sana. Tapi karena waktu itu kan NPL-nya masih tinggi. Kami mulai lagi [penjajakan] 2019 akhir sampai 2020. Kami mulai coba menjelajahi lagi mencari potensi," papar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo usai Rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (4/7/2019).
Soal berapa dana yang disiapkan untuk mengakuisisi dua bank Filipina tersebut, Tiko, sapaan akrabnya enggan menjawab. Namun ia memastikan bank yang akan diakuisisi itu berukuran sedang hingga kecil (mid to small). Bank berskala mid to small dipilih untuk kemudian dibesarkan nantinya.
"Kalau pengalaman kami di Malaysia dan Singapura, kalau kita bikin branch [cabang] dari nol itu perkembangannya agak lama. Jadi kami berpikir, kita coba acquire [akuisisi]," ujarnya.
Sebelumnya Bank Mandiri sempat menjajaki untuk mencaplok saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) namun dikabarkan kandas di tengah jalan karena ketidaksesuaian harga.
Dalam Mandiri Market Outlook bertema "Indonesia's Market Potential and Global Economic Growth 2019" yang digelar pada 5 Desember tahun lalu, Tiko bahkan membeberkan kesiapan dana untuk akuisisi bank-bank kecil.
"Kita lagi tunggu saja siapa tahu ada yang mau melepas. Tapi kalau kita ada kesempatan kami ingin. Karena kami punya accsess capital yang cukup besar sekitar Rp 30 triliun itu bisa kita alokasikan," tutur Kartika.
(tas) Next Article Perluas Bisnis, Bank Mandiri Incar Ekspansi ke ASEAN & Korea
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengutarakan, dipilihnya kedua negara tersebut karena memiliki prospek yang cukup bagus dan terbuka peluang bagi bank BUMN itu untuk mengembangkan layanan. Hanya saja, Rohan masih enggan menyebutkan, apakah Mandiri akan mengakuisisi bank atau multifinance (perusahaan pembiayaan) baik di Laos maupun Kamboja.
"Sekarang fokus ke Kamboja dan Laos. Filipina industrinya kurang cocok, margin lebih tinggi di sini," ungkap Rohan, saat ditemui di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, akhir pekan lalu, Jumat (2/8/2019).
"Dana sudah ada sejak lama, CAR 21-22%, itu bisa kita pakai," ungkapnya.
Rencana mengakuisisi bank di Filipina sudah tertera dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Mandiri 2017. Namun, rencana itu harus ditunda lantaran rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) masih tinggi kala itu.
"Memang kan kami waktu itu pernah ada upaya ke sana. Tapi karena waktu itu kan NPL-nya masih tinggi. Kami mulai lagi [penjajakan] 2019 akhir sampai 2020. Kami mulai coba menjelajahi lagi mencari potensi," papar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo usai Rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (4/7/2019).
Soal berapa dana yang disiapkan untuk mengakuisisi dua bank Filipina tersebut, Tiko, sapaan akrabnya enggan menjawab. Namun ia memastikan bank yang akan diakuisisi itu berukuran sedang hingga kecil (mid to small). Bank berskala mid to small dipilih untuk kemudian dibesarkan nantinya.
"Kalau pengalaman kami di Malaysia dan Singapura, kalau kita bikin branch [cabang] dari nol itu perkembangannya agak lama. Jadi kami berpikir, kita coba acquire [akuisisi]," ujarnya.
Sebelumnya Bank Mandiri sempat menjajaki untuk mencaplok saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) namun dikabarkan kandas di tengah jalan karena ketidaksesuaian harga.
Dalam Mandiri Market Outlook bertema "Indonesia's Market Potential and Global Economic Growth 2019" yang digelar pada 5 Desember tahun lalu, Tiko bahkan membeberkan kesiapan dana untuk akuisisi bank-bank kecil.
"Kita lagi tunggu saja siapa tahu ada yang mau melepas. Tapi kalau kita ada kesempatan kami ingin. Karena kami punya accsess capital yang cukup besar sekitar Rp 30 triliun itu bisa kita alokasikan," tutur Kartika.
(tas) Next Article Perluas Bisnis, Bank Mandiri Incar Ekspansi ke ASEAN & Korea
Most Popular