
Ekonomi Lesu & IHSG Jatuh, Saham-saham Big Cap Berguguran!
tahir saleh, CNBC Indonesia
05 August 2019 15:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendadak masuk deretan top losers karena melemah cukup dalam sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi II Senin ini (5/8/2019) amblas terparah 2,36% yang merupakan titik terlemah semenjak 17 Juni silam.
Data perdagangan mencatat IHSG amblas 2,36% di level 6.191 pada pukul 15.23 WIB, 30 menit sebelum pasar tutup di sesi kedua.
Beberapa saham yang melemah yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) minus 4,93% di level Ro 6.750/saham, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) amblas Rp 4,44% di level Rp 4.090/saham.
Lainnya yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) anjlok 4% di level Rp 2.880/saham, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terkoreksi 3,82% di level Rp 4.290/saham, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) minus 3,58% di level Rp 7.400/saham.
Saham ungggulan lainnya yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) amblas 2,51% di level Rp 72.900/saham, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,50% di posisi Rp 43.875/saham, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Rp 870/saham atau anjlok 3,33%.
Tim Riset CNBC Indonesia menilai dua sentimen yang membuat IHSG jatuh hari ini ialah komentar pedas Presiden AS Donald Trump soal perang dagang dengan China, dan perlambatan ekonomi Indonesia yang baru diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) siang tadi.
Kicauan Presiden AS Donald Trump di Twitter masih sukses dalam memantik aksi jual dengan intensitas yang besar di bursa saham Benua Kuning.
Pada Kamis (1/8/2019) pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan bea masuk baru senilai 10% bagi produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak perang dagang.
[Gambas:Twitter]
Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tanggal 1 September. Kacaunya lagi, Trump menyebut bahwa bea masuk baru tersebut bisa dinaikkan hingga menjadi di atas 25%.
"AS akan mulai, pada tanggal 1 September, mengenakan bea masuk tambahan dengan besaran yang kecil yakni 10% terhadap sisa produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang masuk ke negara kita," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Dari dalam negeri, sentimen negatif bagi IHSG datang dari rilis angka pertumbuhan ekonomi. Sepanjang kuartal II-2019, BPS mencatat perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi pada 3 bulan kedua tahun 2019 melambat jika dibandingkan capaian pada kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%.
Padahal, pada 3 bulan kedua tahun ini ada gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) dan kehadiran bulan Ramadan yang diharapkan bisa mendongkrak konsumsi masyarakat Indonesia, sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
(tas/hps) Next Article Asing Masuk Rp 205 M, Saham BBCA, BBRI & BMRI Diborong!
Data perdagangan mencatat IHSG amblas 2,36% di level 6.191 pada pukul 15.23 WIB, 30 menit sebelum pasar tutup di sesi kedua.
Beberapa saham yang melemah yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) minus 4,93% di level Ro 6.750/saham, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) amblas Rp 4,44% di level Rp 4.090/saham.
Lainnya yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) anjlok 4% di level Rp 2.880/saham, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terkoreksi 3,82% di level Rp 4.290/saham, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) minus 3,58% di level Rp 7.400/saham.
Saham ungggulan lainnya yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) amblas 2,51% di level Rp 72.900/saham, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,50% di posisi Rp 43.875/saham, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Rp 870/saham atau anjlok 3,33%.
Tim Riset CNBC Indonesia menilai dua sentimen yang membuat IHSG jatuh hari ini ialah komentar pedas Presiden AS Donald Trump soal perang dagang dengan China, dan perlambatan ekonomi Indonesia yang baru diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) siang tadi.
Pada Kamis (1/8/2019) pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan bea masuk baru senilai 10% bagi produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak perang dagang.
[Gambas:Twitter]
Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tanggal 1 September. Kacaunya lagi, Trump menyebut bahwa bea masuk baru tersebut bisa dinaikkan hingga menjadi di atas 25%.
"AS akan mulai, pada tanggal 1 September, mengenakan bea masuk tambahan dengan besaran yang kecil yakni 10% terhadap sisa produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang masuk ke negara kita," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Dari dalam negeri, sentimen negatif bagi IHSG datang dari rilis angka pertumbuhan ekonomi. Sepanjang kuartal II-2019, BPS mencatat perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi pada 3 bulan kedua tahun 2019 melambat jika dibandingkan capaian pada kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%.
Padahal, pada 3 bulan kedua tahun ini ada gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) dan kehadiran bulan Ramadan yang diharapkan bisa mendongkrak konsumsi masyarakat Indonesia, sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
(tas/hps) Next Article Asing Masuk Rp 205 M, Saham BBCA, BBRI & BMRI Diborong!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular