
Asing Masuk Rp 205 M, Saham BBCA, BBRI & BMRI Diborong!
tahir saleh, CNBC Indonesia
19 November 2019 17:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Menegangkan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil ditutup menguat 0,48% di level 6.152,09 pada perdagangan Selasa (19/11/2019) pada detik-detik terakhir.
Data perdagangan mencatat, pada awal sesi I, sebetulnya IHSG berada di zona hijau setelah menguat 0,23% ke level 6.136,94. Sayang, pada tengah hari IHSG justru terjebak di zona merah. Per akhir sesi satu, indeks saham acuan di Indonesia tersebut terkoreksi 0,005% ke level 6.122,35.
Beruntung, per akhir sesi dua IHSG sudah kembali ke zona hijau. Pada hari ini, asing masuk hingga Rp 204,89 miliar di semua pasar, menghentikan reli net sell asing sebelumnya.
Sepekan terakhir perdagangan, asing memang masih keluar sebesar Rp 100,89 miliar di semua pasar karena tekanan jual di pasar reguler cukup tinggi Rp 673,45 miliar, sementara di pasar nego dan tunai bisa terjadi net buy Rp 572,56 miliar.
Sebulan terakhir, asing keluar Rp 5,01 triliun dan year to date catatan net buy asing sebesar Rp 39,66 triliun.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mengerek kinerja IHSG di antaranya: PT Barito Pacific Tbk/BRPT (+10,18%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+1,7%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+2,51%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,54%), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,56%).
Secara rinci, mengacu data BEI, ada lima saham dengan catatan net buy asing terbesar pada perdagangan hari ini.
IHSG menghijau kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,53%, indeks Straits Times jatuh 0,69%, dan indeks Kospi melemah 0,34%.
Memudarnya optimisme bahwa AS dan China akan segera meneken kesepakatan dagang tahap satu menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.
Kini, prospek ditekennya kesepakatan dagang tahap satu yang begitu dinanti-nantikan oleh pelaku pasar menjadi berwarna abu-abu.
Great sale, simak saham-saham termurah perbankan
(tas/hps) Next Article Transaksi Harian kok Sepi Lagi? Tapi 5 Saham Ini Dibeli Asing
Data perdagangan mencatat, pada awal sesi I, sebetulnya IHSG berada di zona hijau setelah menguat 0,23% ke level 6.136,94. Sayang, pada tengah hari IHSG justru terjebak di zona merah. Per akhir sesi satu, indeks saham acuan di Indonesia tersebut terkoreksi 0,005% ke level 6.122,35.
Beruntung, per akhir sesi dua IHSG sudah kembali ke zona hijau. Pada hari ini, asing masuk hingga Rp 204,89 miliar di semua pasar, menghentikan reli net sell asing sebelumnya.
Sepekan terakhir perdagangan, asing memang masih keluar sebesar Rp 100,89 miliar di semua pasar karena tekanan jual di pasar reguler cukup tinggi Rp 673,45 miliar, sementara di pasar nego dan tunai bisa terjadi net buy Rp 572,56 miliar.
Sebulan terakhir, asing keluar Rp 5,01 triliun dan year to date catatan net buy asing sebesar Rp 39,66 triliun.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mengerek kinerja IHSG di antaranya: PT Barito Pacific Tbk/BRPT (+10,18%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+1,7%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+2,51%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,54%), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,56%).
Secara rinci, mengacu data BEI, ada lima saham dengan catatan net buy asing terbesar pada perdagangan hari ini.
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terjadi net buy asing Rp 133,12 miliar dengan penguatan harga saham 0,56% di level Rp 31.575/saham.
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), net buy asing Rp 130,25 miliar, harga saham naik 1,70% di level Rp 4.190/saham.
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), beli bersih asing Rp 51,52 miliar, harga saham naik 2,51% di level Rp 7.150/saham.
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) net buy asing Rp 40,8 miliar, saham naik 0,22% di posisi Rp 11.425/saham.
- PT Mayora Indah Tbk (MYOR) beli bersih asing Rp 20,14 miliar, saham stagnan Rp 2.200/saham.
IHSG menghijau kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,53%, indeks Straits Times jatuh 0,69%, dan indeks Kospi melemah 0,34%.
Memudarnya optimisme bahwa AS dan China akan segera meneken kesepakatan dagang tahap satu menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.
Kini, prospek ditekennya kesepakatan dagang tahap satu yang begitu dinanti-nantikan oleh pelaku pasar menjadi berwarna abu-abu.
Great sale, simak saham-saham termurah perbankan
(tas/hps) Next Article Transaksi Harian kok Sepi Lagi? Tapi 5 Saham Ini Dibeli Asing
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular