
Naikkan Tarif Tiket, Garuda Raup Untung di Kuartal I-2019
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
26 July 2019 17:44

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyampaikan dampak dari penaikan harga tiket berdampak positif terhadap kinerja kuartal I-2019. Perseroan berhasil mengoptimalisasi frekuensi produksi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas.
"(Kuartal I-2019) untung US$ 19,7 juta. Ini pure operasional jadi tidak ada one off. Jadi kondisi Garuda dengan model bisnis baru cukup solid," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal, dalam public expose insidentil di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (26/07/2019).
Dalam paparannya, Garuda Indonesia terus menunjukan peningkatan kinerja dengan berhasil mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I-2019 dimana Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 19,73 juta, meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya yang merugi USD 64,27 juta.
Dengan pertumbuhan positif maskapai di Q1-2019 tersebut, Garuda Indonesia optimistis tren kinerja maskapai kejdepannya akan terus tumbuh positif.
Fuad menyampaikan, kinerja tersebut disampaikan setelah perseroan melakukan penyajian ulang (restatement) laporan keuangan kuartal I-2019.
Menurut Fuad, kondisi yang mulai membaik tersebut membuat sejumlah kreditur tidak melakukan akselerasi kewajiban. "Karena tidak ada yg dilanggar. Semua pembayaran ke kreditur selalu tepat waktu," kata Fuad.
(hps/hps) Next Article Pandemi Covid-19, Bikin Garuda Rugi Lagi Rp 15 T di Q3-2020
"(Kuartal I-2019) untung US$ 19,7 juta. Ini pure operasional jadi tidak ada one off. Jadi kondisi Garuda dengan model bisnis baru cukup solid," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal, dalam public expose insidentil di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (26/07/2019).
Dalam paparannya, Garuda Indonesia terus menunjukan peningkatan kinerja dengan berhasil mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I-2019 dimana Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 19,73 juta, meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya yang merugi USD 64,27 juta.
Fuad menyampaikan, kinerja tersebut disampaikan setelah perseroan melakukan penyajian ulang (restatement) laporan keuangan kuartal I-2019.
Menurut Fuad, kondisi yang mulai membaik tersebut membuat sejumlah kreditur tidak melakukan akselerasi kewajiban. "Karena tidak ada yg dilanggar. Semua pembayaran ke kreditur selalu tepat waktu," kata Fuad.
(hps/hps) Next Article Pandemi Covid-19, Bikin Garuda Rugi Lagi Rp 15 T di Q3-2020
Most Popular