Efek Duniatex, BRISyariah Restrukturisasi Piutang Rp 440 M
tahir saleh, CNBC Indonesia
26 July 2019 16:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus gagal bayar kupon obligasi global PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) atau Duniatex Group berimbas juga pada salah satu emiten bank syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) yang menjadi kreditor perusahaan tekstil tersebut.
Kokok Alun Akbar, Direktur Bank BRISyariah, mengatakan perseroan memiliki outstanding pembiayaan ke Duniatex mencapai Rp 440 miliar per 25 Juli 2019, yang diberikan kepada tiga perusahaan di bawah grup tersebut.
"Manajemen menegaskan hingga saat ini tidak ada dampak secara langsung atas gagal bayar kupon Global Bond Duniatex terhadap pembiayaan BRISyariah termasuk pada rasio NPL [NPF, rasio pembiayaan bermasalah], rasio CAR [kecukupan modal], dan kondisi likuiditas," katanya dalam keterangan tertulis menjawab pertanyaan BEI, Jumat (26/7/2019).
Dalam publikasinya, lembaga pemeringkat global S&P Global Ratings menyebut bahwa Duniatex berpotensi menghadapi kesulitan untuk memenuhi kewajiban terkait syndicated loans senilai US$ 5 juta yang akan jatuh tempo pada September 2019.
Walaupun di saat yang bersamaan, S&P juga memproyeksikan bahwa perusahaan akan tetap mampu untuk membayar bunga dari senior unsecured notes senilai US$ 300 juta pada bulan yang sama.
Sebelumnya S&P sudah memangkas habis peringkat utang jangka panjang Duniatex beserta dengan surat utang berupa senior unsecured notes yang diterbitkan perusahaan, dari BB- menjadi CCC-. Grup Duniatex yang merupakan pemain besar di industri tekstil Tanah Air dan punya beberapa anak usaha.
Dengan kondisi ini, Kokok menegaskan bahwa BRISyariah akan melakukan review dan restrukturisasi atas seluruh fasilitas pembiayaan Duniatex Group.
"Kami akan melakukan restrukturisasi atas pembiayaan Duniatex Group. Tidak ada potensi kerugian dari rencana restrukturisasi tersebut karena skema yang ditawarkan berupa rescheduling dengan eqv. rate [equalized valuations rate] pembiayaan yang tetap memberikan keuntungan kepada BRISyariah," jelasnya.
Dia mengatakan, terdapat jaminan yang dijaminkan Duniatex Group di BRISyariah di mana jaminan itu mencukupi atas outstanding pembiayaan perseroan dengan coverage ratio untuk jaminan fixed asset sebesar 112%.
Simak ulasan gagal bayar Duniatex.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article LIVE! Manuver BRISyariah Rebut Pasar Syariah Domestik
Kokok Alun Akbar, Direktur Bank BRISyariah, mengatakan perseroan memiliki outstanding pembiayaan ke Duniatex mencapai Rp 440 miliar per 25 Juli 2019, yang diberikan kepada tiga perusahaan di bawah grup tersebut.
"Manajemen menegaskan hingga saat ini tidak ada dampak secara langsung atas gagal bayar kupon Global Bond Duniatex terhadap pembiayaan BRISyariah termasuk pada rasio NPL [NPF, rasio pembiayaan bermasalah], rasio CAR [kecukupan modal], dan kondisi likuiditas," katanya dalam keterangan tertulis menjawab pertanyaan BEI, Jumat (26/7/2019).
Dalam publikasinya, lembaga pemeringkat global S&P Global Ratings menyebut bahwa Duniatex berpotensi menghadapi kesulitan untuk memenuhi kewajiban terkait syndicated loans senilai US$ 5 juta yang akan jatuh tempo pada September 2019.
Sebelumnya S&P sudah memangkas habis peringkat utang jangka panjang Duniatex beserta dengan surat utang berupa senior unsecured notes yang diterbitkan perusahaan, dari BB- menjadi CCC-. Grup Duniatex yang merupakan pemain besar di industri tekstil Tanah Air dan punya beberapa anak usaha.
Dengan kondisi ini, Kokok menegaskan bahwa BRISyariah akan melakukan review dan restrukturisasi atas seluruh fasilitas pembiayaan Duniatex Group.
"Kami akan melakukan restrukturisasi atas pembiayaan Duniatex Group. Tidak ada potensi kerugian dari rencana restrukturisasi tersebut karena skema yang ditawarkan berupa rescheduling dengan eqv. rate [equalized valuations rate] pembiayaan yang tetap memberikan keuntungan kepada BRISyariah," jelasnya.
Dia mengatakan, terdapat jaminan yang dijaminkan Duniatex Group di BRISyariah di mana jaminan itu mencukupi atas outstanding pembiayaan perseroan dengan coverage ratio untuk jaminan fixed asset sebesar 112%.
Selain itu terdapat jaminan lain berupa piutang dan persediaan dengan coverage ratio sebesar 50% sehingga total coverage jaminan (agunan) menjadi 162%.
Menurut dia, sudah ada kesepakatan dengan nasabah dalam hal ini Duniatex untuk dilakukan restrukturisasi dalam waktu dekat.
"Perseroan telah melakukan kunjungan terhadap usaha nasabah, dan telah melakukan pengecekan jaminan-jaminan yang dimiliki nasabah yang menjadi jaminan di BRISyariah," katanya.
"Perseroan telah melakukan evaluasi atas kondisi keuangan nasabah terkini. Kami juga akan melakukan analisa atas seluruh rangkaian upaya yang telah dilakukan tersebut di atas dan selanjutnya mengupayakan restrukturisasi."
Menurut dia, sudah ada kesepakatan dengan nasabah dalam hal ini Duniatex untuk dilakukan restrukturisasi dalam waktu dekat.
"Perseroan telah melakukan kunjungan terhadap usaha nasabah, dan telah melakukan pengecekan jaminan-jaminan yang dimiliki nasabah yang menjadi jaminan di BRISyariah," katanya.
"Perseroan telah melakukan evaluasi atas kondisi keuangan nasabah terkini. Kami juga akan melakukan analisa atas seluruh rangkaian upaya yang telah dilakukan tersebut di atas dan selanjutnya mengupayakan restrukturisasi."
Simak ulasan gagal bayar Duniatex.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article LIVE! Manuver BRISyariah Rebut Pasar Syariah Domestik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular