
Riyal Menguat ke Level Tertinggi Sepekan terhadap Rupiah
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 July 2019 18:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Riyal Arab Saudi kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (23/7/19). Bahkan penguatan hari ini membawa riyal ke level tertinggi dalam satu pekan terakhir.
Pada pukul 17:10 WIB riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.728 atau menguat 0,32% di pasar spot, melansir data Refintiv. Pada perdagangan Senin kemarin, riyal menguat tipis 0,06%.
Meski menguat signifikan hingga menembus level terkuat sepekan, riyal masih belum cukup perkasa jika dilihat dari posisinya yang mash dekat dengan level terlemahnya setahun terakhir, yang dicapai minggu lalu.
Hingga pekan lalu, riyal sudah dibuat melemah lima minggu berturut-turut oleh rupiah, sehingga wajar jika rupiah melemah sejak awal pekan. Apalagi, belum ada sentimen positif dari dalam negeri di tengah makin pudarnya euforia pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).
Pada Kamis (18/7/19) lalu, BI memangkas suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%, dan membuka peluang untuk kembali memangkas suku bunga di masa yang akan datang.
Bi melakukan pelonggaran moneter bukan karena perekonomian Indonesia sedang terancam, melainkan karena terbukanya ruang pelonggaran lebih besar di tengah terjaganya inflasi. Ruang tersebut dimanfaatkan oleh BI untuk memacu perekonomian lebih kencang.
Penguatan dalam dua hari beruntun bukan berarti riyal perkasa, jika melihat pergerakan belakangan ini justru Mata Uang Arab Saudi masih inferior. Berikut tabel pergerakan riyal
melawan rupiah di pasar spot, melansir data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Harga Minyak Melonjak, Riyal Lompati Rupiah
Pada pukul 17:10 WIB riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.728 atau menguat 0,32% di pasar spot, melansir data Refintiv. Pada perdagangan Senin kemarin, riyal menguat tipis 0,06%.
Meski menguat signifikan hingga menembus level terkuat sepekan, riyal masih belum cukup perkasa jika dilihat dari posisinya yang mash dekat dengan level terlemahnya setahun terakhir, yang dicapai minggu lalu.
Hingga pekan lalu, riyal sudah dibuat melemah lima minggu berturut-turut oleh rupiah, sehingga wajar jika rupiah melemah sejak awal pekan. Apalagi, belum ada sentimen positif dari dalam negeri di tengah makin pudarnya euforia pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).
Pada Kamis (18/7/19) lalu, BI memangkas suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%, dan membuka peluang untuk kembali memangkas suku bunga di masa yang akan datang.
Bi melakukan pelonggaran moneter bukan karena perekonomian Indonesia sedang terancam, melainkan karena terbukanya ruang pelonggaran lebih besar di tengah terjaganya inflasi. Ruang tersebut dimanfaatkan oleh BI untuk memacu perekonomian lebih kencang.
Penguatan dalam dua hari beruntun bukan berarti riyal perkasa, jika melihat pergerakan belakangan ini justru Mata Uang Arab Saudi masih inferior. Berikut tabel pergerakan riyal
melawan rupiah di pasar spot, melansir data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Harga Minyak Melonjak, Riyal Lompati Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular