Setelah Anjlok Tiga Hari, Riyal Akhirnya Menguat Meski Tipis

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 July 2019 19:07
Total dalam tiga hari itu riyal turun 1,5%, sehingga wajar hari ini menguat akibat technical rebound.
Foto: Riyal (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Riyal Arab Saudi (SAR) akhirnya menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (16/7/19) setelah jeblok dalam tiga hari berturut-turut. Bahkan pada Senin kemarin riyal menyentuh titik terlemah dalam satu tahun terakhir.

Total dalam tiga hari itu riyal turun 1,5%, sehingga wajar hari ini menguat akibat technical rebound. Pada pukul 17:10 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.714 atau menguat 0,11% di pasar spot, mengutip data Refinitiv. Penguatan yang cukup tipis jika dibandingkan dengan penurunan sebelumnya. 





Selain faktor technical rebound, pelaku pasar juga menanti pengumuman suku bunga dari Bank Indonesia (BI) Kamis (18/7/19). BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Juli selama dua hari mulai besok. Suku bunga acuan rencananya diumumkan pada Kamis pukul 14:00 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Dari 14 institusi yang berparitisipasi dalam pembentukan konsensus, hanya dua yang memperkirakan suku bunga acuan masih bertahan di 6%.



Meski secara teori penurunan suku bunga dapat melemahkan kurs mata uang, tetapi juga dapat berdampak bagus bagi perekonomian sehingga bisa menjadi sentimen positif bagi Mata Uang Garuda.

Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah di pasar spot sepanjang bulan Juli, mengutip data dari Refinitiv.



TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Mau Umroh? Kurs Rupiah Lagi Tertekan Lawan Riyal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular