
Waspada Saham Gorengan! Kenali Ciri-cirinya
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 July 2019 10:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Seringkali kita melihat saham-saham yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi, tanpa disertai fundamental yang jelas dari perusahaan tersebut.
Pelaku pasar umumnya menyebut saham yang bergerak liar tersebut dengan nama "saham gorengan" karena harganya yang meletup-letup seperti makanan yang digoreng. Tampaknya renyah tapi bisa kolesterol.
Saham gorengan terlihat menggiurkan karena harganya naik sangat tinggi. Namun di balik itu semua, investor perlu waspada karena ada pihak-pihak yang menggerakkan harga saham tersebut atau di-pom-pom, alias ada bandarnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Agustus 2018 pernah memeriksa 21 transaksi efek yang diduga terindikasi perdagangan semu (wash sale).
Wash sale merupakan teknik yang digunakan sang bandar untuk menggoreng sebuah saham. Wash sale merupakan transaksi semu pada sebuah saham yang digerakkan sang bandar seolah-olah terjadi antarinvestor secara bebas layaknya perdagangan saham yang ditransaksikan secara umum di bursa.
Dengan kata lain, tidak ada perubahan kepemilikan saham antarpihak yang bertransaksi karena merupakan orang ataupun kelompok yang sama. Bandar saham mempunyai tujuan jahat untuk memperoleh keuntungan dengan menjual saham di harga tinggi.
Ketika sudah banyak pelaku pasar yang masuk dan bertransaksi di harga tinggi atau sesuai keinginan sang bandar tersebut, biasanya akan dilakukan penjualan saham milik sang bandar secara cepat yang membuat pelaku pasar umumnya tidak sempat menjual di harga awal pembelian mereka.
Nah, sebaiknya hindari bertransaksi pada saham-saham tersebut karena pergerakan harganya sebenarnya tidak murni karena aksi jual-beli antar pelaku pasar.
LANJUT KE CIRI-CIRI SAHAM GORENGAN>>
Pelaku pasar umumnya menyebut saham yang bergerak liar tersebut dengan nama "saham gorengan" karena harganya yang meletup-letup seperti makanan yang digoreng. Tampaknya renyah tapi bisa kolesterol.
Saham gorengan terlihat menggiurkan karena harganya naik sangat tinggi. Namun di balik itu semua, investor perlu waspada karena ada pihak-pihak yang menggerakkan harga saham tersebut atau di-pom-pom, alias ada bandarnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Agustus 2018 pernah memeriksa 21 transaksi efek yang diduga terindikasi perdagangan semu (wash sale).
Wash sale merupakan teknik yang digunakan sang bandar untuk menggoreng sebuah saham. Wash sale merupakan transaksi semu pada sebuah saham yang digerakkan sang bandar seolah-olah terjadi antarinvestor secara bebas layaknya perdagangan saham yang ditransaksikan secara umum di bursa.
Dengan kata lain, tidak ada perubahan kepemilikan saham antarpihak yang bertransaksi karena merupakan orang ataupun kelompok yang sama. Bandar saham mempunyai tujuan jahat untuk memperoleh keuntungan dengan menjual saham di harga tinggi.
Ketika sudah banyak pelaku pasar yang masuk dan bertransaksi di harga tinggi atau sesuai keinginan sang bandar tersebut, biasanya akan dilakukan penjualan saham milik sang bandar secara cepat yang membuat pelaku pasar umumnya tidak sempat menjual di harga awal pembelian mereka.
Nah, sebaiknya hindari bertransaksi pada saham-saham tersebut karena pergerakan harganya sebenarnya tidak murni karena aksi jual-beli antar pelaku pasar.
LANJUT KE CIRI-CIRI SAHAM GORENGAN>>
Next Page
Ciri-ciri Saham Gorengan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular