Mau Rights Issue, Saham Trada Alam Meroket Pagi Ini!
tahir saleh, CNBC Indonesia
22 July 2019 10:24
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten pertambangan mineral dan batu bara, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) langsung melejit pada perdagangan awal pekan ini, Senin (22/7/2019), mencapai 10,43% di level Rp 127/saham pada pukul 10.11 WIB.
Data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham emiten yang dulunya bergerak di pelayaran ini ditransaksikan hingga Rp 105,84 miliar dengan volume perdagangan 899,47 juta saham.
Namun sejak awal tahun hingga saat ini, saham TRAM minus 26%. Hari ini asing masuk hingga Rp 2,05 miliar dan secara year to date asing membeli saham TRAM hingga Rp 177,1 miliar.
Salah satu sentimen perseroan ialah hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar awal Juli ini untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana rights issue atau penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 100 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per lembar saham. Namun harga pelaksanaan belum ditetapkan perusahaan.
Menurut Direktur Utama TRAM, Soebianto Hidayat, besaran dana yang diincar dari rights issue ini sekitar Rp 10 triliun.
Rencananya dana rights issue ini akan digunakan untuk ekspansi investasi proyek infrastruktur pertambangan sebagai bagian dari diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan perseroan, sehingga sumber penghasilan perusahaan tidak hanya bergantung dari penjualan batu bara.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan TRAM pada Rabu (3/7/2019), selain saham baru, bersama dengan itu, TRAM juga akan menerbitkan 14 miliar waran seri III. Nantinya waran ini dapat dikonversi menjadi 14 miliar saham baru.
Dalam prospektus pun disebutkan penggunaan dana rights issue juga untuk membayarkan utang perusahaan.
Mengacu laporan keuangan per Maret 2019, total kewajiban TRAM mencapai Rp 2,79 triliun, terbagi atas kewajiban jangka pendek Rp 1,67 triliun dan jangka panjang Rp 1,21 triliun.
Simak rencana rights issue TRAM.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article TRAM Direstui Rights Issues
Data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham emiten yang dulunya bergerak di pelayaran ini ditransaksikan hingga Rp 105,84 miliar dengan volume perdagangan 899,47 juta saham.
Namun sejak awal tahun hingga saat ini, saham TRAM minus 26%. Hari ini asing masuk hingga Rp 2,05 miliar dan secara year to date asing membeli saham TRAM hingga Rp 177,1 miliar.
Salah satu sentimen perseroan ialah hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar awal Juli ini untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana rights issue atau penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 100 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per lembar saham. Namun harga pelaksanaan belum ditetapkan perusahaan.
Rencananya dana rights issue ini akan digunakan untuk ekspansi investasi proyek infrastruktur pertambangan sebagai bagian dari diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan perseroan, sehingga sumber penghasilan perusahaan tidak hanya bergantung dari penjualan batu bara.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan TRAM pada Rabu (3/7/2019), selain saham baru, bersama dengan itu, TRAM juga akan menerbitkan 14 miliar waran seri III. Nantinya waran ini dapat dikonversi menjadi 14 miliar saham baru.
Dalam prospektus pun disebutkan penggunaan dana rights issue juga untuk membayarkan utang perusahaan.
Mengacu laporan keuangan per Maret 2019, total kewajiban TRAM mencapai Rp 2,79 triliun, terbagi atas kewajiban jangka pendek Rp 1,67 triliun dan jangka panjang Rp 1,21 triliun.
Simak rencana rights issue TRAM.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article TRAM Direstui Rights Issues
Most Popular