Cuma Ditransaksikan Satu Kali, Saham Perdana Fintech Kena ARA

Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 July 2019 09:51
Diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 1 kali dengan volume 10 lot saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 785.000.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten fintech pertama, PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) saat diperdagangkan perdana sahamnya melejit ke auto reject atas (ARA) naik 49,52% ke Rp 785 per saham saat pencatatan perdananya, dibuka di harga Rp 525 per saham.

Diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 1 kali dengan volume 10 lot saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 785.000.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 0,04% ke 6.414,19 poin.

Dengan melepas 381,17 juta sahamnya ke publik, perusahaan ajan memperoleh dana segar senilai Ro 200,11 miliar.

Seluruh dana hasil penawaran umum ini akan digunakan perusahaan sekitar 65% untuk peningkatan modal kerja Davestpay.

Selain itu, perusahaan juga akan melakukan akuisisi marchant berupa UMKM (warung) dan individu, pembelian persediaan barang dagang, uang muka persedian barang dagang, serta pembiayaan piutang usaha kepada pelanggan.

Sekitar 10% akan digunakan untuk meningkatkan teknologi komunikasi informasi, serta pengembangan SDM. Sisanya, sekitar 25% dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian bangunan untuk operasional perusahaan.

Perusahaan yang berdiri pada 2013 ini bergerak di bidang multi-biller dengan bisnis pertama sebagai dari pulsa elektrik hingga ke prepaid listrik dan biller lainya seperti BPJS dan PDAM.

Kemudian, pada 2015 diluncurkan DavestPay untuk menyasar segmen B2C. Saat ini, Hensel Davest Indonesia memiliki lebih dari 150.000 jaringan agen yang tersebar di seluruh Indonesia dan memproses lebih dari 600.000 transaksi dari ratusan produk per harinya.
(hps/hps) Next Article Bos BEI Sebut Ekonomi Lesu, Perusahaan Kakap Enggan IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular