Debut IPO, Saham Perikanan Rajungan Melesat 34%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 September 2020 10:02
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perikanan, PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk (ENZO), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Senin (14/9/2020). Perusahaan perikanan rajungan ini, menjadi perusahaan ke 45 yang tercatat di BEI pada 2020.

Perusahaan yang berbasis di Demak, Jawa Tengah ini melepas sebanyak 392 juta saham baru atau setara 18,13% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum Rp 105 per saham.

Pada saat bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 196 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 13,11% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Saat debut perdana, saham ENZO naik 34,29% ke posisi Rp 141 per saham setelah ditransaksikan sebanyak 17 kali dengan volume 690 ribu unit saham. Adapun, nilai kapitalisasi pasar ENZO di BEI mencapai Rp 304,92 miliar.

Dari gelaran IPO ini, perseroan meraih dana segar Rp 41,16 miliar dan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Ratna Sari Ismianti, Sekretaris Perusahaan Morenzo Abadi Perkasa mengatakan, rencananya, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja antara lain pembelian bahan baku, SDM dan produksi.

"Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Waran seluruhnya untuk modal kerja Perseroan," kata Ratna, dalam siaran pers, Senin (14/9/2020).

Sebagai informasi, bisnis perseroan bergerak di bidang usaha pengolahan dan eksportir hasil perikanan rajungan dan makan laut beku.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Masih Dihantui Covid-19, Ada 11 Perusahaan Antre IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular