Bos BEI Sebut Ekonomi Lesu, Perusahaan Kakap Enggan IPO

Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 September 2019 11:44
Pencatatan ini justru ramai oleh perusahaan-perusahaan kelas small medium enterprise (SME) dengan proceed yang kecil dan harga saham yang rendah.
Foto: Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak tahun lalu pencatatan saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepi dari perusahaan besar yang kelas kakap. Ini membuat pasar IPO domestik menjadi kurang menarik.

Pencatatan ini justru ramai oleh perusahaan-perusahaan kelas small medium enterprise (SME) dengan proceed yang kecil dan harga saham yang rendah.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan sepinya perusahaan kelas kakap ini karena dirasa saat ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

"Kalau perusahaan besar, emisinya besar kan harus menunggu timing yang bagus. Masing-masing punya persepsi masing-masing. Mau sukses kan harus laku, timing penting, ga setiap saat lho," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Salah satu pertimbangannya adalah kondisi perekonomian Indonesia yang dirasa masih rendah sehingga apetite investor untuk menyerap IPO dengan nilai besar masih kurang.

"Kalau saat ekonomi melemah atau apa mereka pasti akan menunggu. Kalau ada emisi besar ya belum tentu terserap. Ya biasa kan supply dan demand," imbuhnya.

Emiten teranyar yang mencatatkan sahamnya pagi ini di BEI adalah PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS). Perusahaan ini masuk dalam kelompok perusahaan start up yang mencatatkan sahamnya di papan pengembangan dan memperoleh dana IPO senilai Rp 74,99 miliar.
(hps/hps) Next Article 29 Perusahaan Antre IPO Tahun Ini, Yuk Simak Ada yang Jumbo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular