Gara-gara Koreksi Rupiah, Harga SUN Ikut Terseret

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
10 July 2019 12:09
Harga obligasi rupiah pemerintah kembali terkoreksi pada Rabu ini.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah kembali terkoreksi pada Rabu ini (10/7/2019) di tengah koreksi kurs rupiah yang beruntun sejak awal pekan ini.

Koreksi hari ini bisa kembali menjegal penguatan harga Surat Utang Negara (SUN) secara beruntun yang terjadi sejak akhir Mei. 

Turunnya harga SUN itu seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain.  

Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 


Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. 

Seri acuan yang paling melemah adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan kenaikan yield 7,6 basis poin (bps) menjadi 7,34%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Yield Obligasi Negara Acuan 10 Jul'19
 
SeriJatuh tempoYield 9 Jul'19 (%)Yield 10 Jul'19 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 9 Jul'19
FR00775 tahun6.756.7863.606.7216
FR007810 tahun7.2697.3457.607.2523
FR006815 tahun7.6117.6534.207.5972
FR007920 tahun7.7757.8063.107.7393
Avg movement4.62
Sumber: Refinitiv  

Koreksi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 527 bps, melebar dari posisi kemarin 521 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun hingga 2,07% dari posisi kemarin 2,05%. Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi 3 bulan-10 tahun, yang lumrah terjadi sejak perang dagang China-AS memanas pada April lalu. 


Saat ini pelaku pasar global lebih menantikan inversi yang terjadi pada tenor 3 bulan-10 tahun yang mulai terjadi pada awal tahun tetapi timbul dan tenggelam, sebagai indikator yang lebih menegaskan kembali bahwa potensi resesi AS semakin dekat dibanding inversi tenor lain. 

Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri lebih panjang. 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.
  
Yield US Treasury Acuan 10 Jul'19
SeriBenchmarkYield 9 Jul'19 (%)Yield 10 Jul'19 (%)Selisih (Inversi)Satuan Inversi
UST BILL 20193 Bulan2.2542.2593 bulan-5 tahun37.5
UST 20202 Tahun1.9051.9112 tahun-5 tahun2.7
UST 20213 Tahun1.8661.8713 tahun-5 tahun-1.3
UST 20235 Tahun1.8711.8843 bulan-10 tahun18.4
UST 202810 Tahun2.0562.0752 tahun-10 tahun-16.4
Sumber: Refinitiv  


Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.001 triliun SBN, atau 39,29% dari total beredar Rp 2.547 triliun berdasarkan data per 8 Juli.  

Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 107,75 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Koreksi di pasar surat utang hari ini juga seiring dengan nilai tukar rupiah di pasar valas, yang turun 0,07% menjadi Rp 14.135 per dolar AS, sedangkan pasar saham masih menguat 0,28%.

  
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 9 Jul'19 (%)Yield 10 Jul'19 (%)Selisih (basis poin)
Brasil7.267.34.00
China3.1923.2192.70
Jerman-0.357-0.3520.50
Perancis-0.054-0.0510.30
Inggris 0.7210.718-0.30
India6.5886.6051.70
Jepang-0.144-0.1291.50
Malaysia3.6423.6450.30
Filipina5.1135.1251.20
Rusia7.337.341.00
Singapura1.9751.980.50
Thailand1.9452.0056.00
Amerika Serikat2.0562.0751.90
Afrika Selatan8.128.105-1.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/tas) Next Article Rekor Lagi! Porsi Asing di Obligasi Negara Tembus Rp 1.000 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular