Bank Getol Borong Surat Utang Negara, Ini Kata Sri Mulyani

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
25 August 2021 17:34
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KITA Edisi Agustus 2021. (Tangkapan Layar Youtube/Menteri Keuangan)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KITA Edisi Agustus 2021. (Tangkapan Layar Youtube/Menteri Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengakui perbankan kini lebih getol mengoleksi surat utang pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN). Ini menunjukkan ekonomi belum yang belum normal.

Menurut catatan Kementerian Keuangan, perbankan dan Bank Indonesia (BI) menjadi pemegang SBN terbanyak. Kepemilikan perbankan naik dari 20% menjadi 25% sementara BI naik dari 9% ke 22%. Kepemilikan oleh investor asing malah turun dari 38% menjadi 22%.

bondSumber: Kementerian Keuangan

"Kepemilikan SBN kita masih didominasi bank dan BI. ini berarti kondisi ekonomi belum sepenuhnya normal karena perbankan masih banyak meletakkan dana masyarakat di SBN," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita periode Agustus 2021, Rabu (25/8/2021).

Sebelumnya, berbagai pihak menyesalkan tingginya penempatan dana perbankan di SBN ketimbang menyalurkan kredit kepada masyarakat dan dunia usaha. Faisal Basri, Ekonom Universitas Indonesia, menegaskan perbankan seharusnya bisa lebih masif dalam menyalurkan kredit.

"Bank lebih kikir menyalurkan kredit, lebih baik buat dia (perbankan) menaruh uang masyarakat yang dititipkan bank bukan untuk kredit, tapi untuk membeli Surat Utang Negara," tegas Faisal dalam program Squawk Box CNBC Indonesia TV, Jumat (20/8/2021).


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Ini, BI Sudah Borong Surat Utang Pemerintah Rp 123,13 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular