
Ulasan Semester I-2019
Deretan Sentimen yang Bikin Harga Minyak Amblas di Q2-2019
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
05 July 2019 13:10

Meski demikian, secara rata-rata, harga Brent di kuartal II-2019 mencapai US$ 68,37/barel, atau lebih tinggi 7,1% dibanding rata-rata kuartal I-2019 yang sebesar US$ 63,81/barel.
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan rata-rata kuartal II-2018 (tahun lalu), harga Brent masih tercatat lebih rendah 8,7%. Karena pada saat itu rata-rata Brent berada di level US$ 74,96/barel.
Light sweet pun demikian. Hara rata-rata WTI kuartal II-2019 yang sebesar US$ 59,91/barel tercatat lebih tinggi 9,1% ketimbang kuartal I-2019 yang sebesar US$ 54,89/barel. Namun masih lebih rendah 11,7% dibanding rata-rata kuartal II-2018 yang sebesar US$ 67,90/barel.
Tinjauan Semester I-2019
Jika ditinjau sepanjang semester I-2019 (Januari-Juni), harga rata-rata Brent berada di level US$ 66,09/barel atau lebih rendah 7,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan WTI sebesar US$ 57,4/barel dan juga masih lebih rendah 12,3% dibanding semester I-2018.
Artinya harga minyak tahun ini secara umum masih lebih rendah dibanding tahun 2018.
Bagaimana Prospek ke Depan?
BERLANJUT KE HALAMAN 3>>>
(taa/ags)
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan rata-rata kuartal II-2018 (tahun lalu), harga Brent masih tercatat lebih rendah 8,7%. Karena pada saat itu rata-rata Brent berada di level US$ 74,96/barel.
Tinjauan Semester I-2019
Jika ditinjau sepanjang semester I-2019 (Januari-Juni), harga rata-rata Brent berada di level US$ 66,09/barel atau lebih rendah 7,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan WTI sebesar US$ 57,4/barel dan juga masih lebih rendah 12,3% dibanding semester I-2018.
Artinya harga minyak tahun ini secara umum masih lebih rendah dibanding tahun 2018.
Bagaimana Prospek ke Depan?
BERLANJUT KE HALAMAN 3>>>
Next Page
Nasib Harga Minyak ke Depan?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular