Cuma Perlu Sehari, Rupiah Habisi Reli 2 Hari Dolar Australia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 July 2019 13:58
Dolar Australia melemah signifikan terhadap rupiah pada Senin (1/6/19). Bahkan penguatannya selama 2 hari berturut-turut langsung habis
Foto: Foto Ilustrasi mata uang Dolar Australia. REUTERS / Daniel Munoz / File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia Dolar Australia melemah cukup signifikan melawan rupiah pada perdagangan Senin (1/6/19), bahkan penguatannya selama dua hari berturut-turut langsung habis.

Pada pukul 12:55 WIB, dolar Australia melemah 0,58% menjadi Rp 9.858,72 di pasar spot, melansir data dari Refinitiv. Dalam dua hari perdagangan sebelumnya, dolar Australia menguat masing-masing 0,11% dan 0,1%.



Data yang dirilis dari Australia menunjukkan indeks aktivitas manufaktur berkontraksi di bulan Juni. Australian Industry Group (AIG) melaporkan angka indeks manufaktur sebesar 49,4, menurun dari bulan Mei sebesar 54,8.

Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai batas antara kontraksi dan ekspansi. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Hal yang sama juga terjadi di China, mitra dagang utama Australia. Data dari Pemerintah Tiongkok hari Minggu (30/6/1`9) kemarin menunjukkan angka indeks manufaktur sebesar 49,4, sama dengan bulan Mei, yang berarti masih berkontraksi.


Sementara itu, data Caixin pagi ini juga menunjukkan kontraksi, setelah membukukan ekspansi tiga bulan beruntun. Data yang sama juga menunjukkan survei aktivitas manufaktur China, tetapi dengan menggunakan sampel yang lebih kecil.

Serangkaian data-data tersebut membuat dolar Australia tidak mampu menguat melawan rupiah yang sedang perkasa. Mata Uang Garuda sedang mendapat sentimen positif dari positifnya hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping akhir pekan lalu di Tokyo.

Pasar melihat pertemuan tersebut sebagai awal yang bagus, kedua negara sepakat untuk tidak lagi menaikkan bea impor, dan membuka kembali negosiasi dagang.


Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks harga konsumen di Juni 2019. BPS melaporkan terjadi inflasi di Juni 2019 sebesar 0,55% (bulanan). Sementara inflasi secara year on year (tahunan) mencapai 3,28%,

"Inflasi masih di bawah target pemerintah dan saya simpulkan inflasi Juni masih terkendali karena program yang dilakukan pemerintah berhasil," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (1/7/2019).

Pelemahan dolar Australia di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.

BankKurs BeliKurs Jual
BCA9.841,249.921,24
BRI9.810,969.948,83
Mandiri9.852,009.893,00
BNI9.843,009.915,00


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular