
Kemarin Teraniaya, Rupiah Pukul Balik Dolar Australia!
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 July 2019 14:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia menguat tajam melawan rupiah pada perdagangan kemarin, tetapi Mata Uang Garuda berhasil memukul balik di perdagangan terakhir hari ini.
Pada Jumat (19/7/2019) pukul 14:05 WIB, dolar Australia diperdagangkan di Rp 9.823,99 atau melemah 0,5% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kemarin mata uang Negeri Kanguru menguat 0,8%.
Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% menjadi sentimen positif bagi rupiah. BI bahkan membuka peluang penurunan lagi di masa yang akan datang.
Pemangkasan dilakukan karena BI memiliki ruang lebih besar untuk melonggarkan kebijakan, terutama karena terjaganya inflasi. Ruang tersebut dimanfaatkan oleh BI untuk memacu perekonomian lebih kencang, sehingga berdampak positif bagi rupiah.
Di sisi lain, bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) juga sudah melakukan pemangkasan suku bunga dalam dua bulan berturut-turut masing-masing 25 basis poin ke level 1%. Suku bunga tersebut menjadi rekor terendah sepanjang masa.
Berbeda dengan BI, RBA memangkas suku bunga akibat melambatnya perekonomian, pasar tenaga kerja mengendur, dan inflasi yang lemah. RBA juga membuka peluang kembali menurunkan suku bunganya.
Beda background pemangkasan, dan spread suku bunga di Indonesia dan Australia yang masih lebar tentunya membuat investasi di aset rupiah lebih menguntungkan, yang menjadi sentimen positif bagi Mata Uang Garuda.
Pelemahan dolar Australia di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910
Pada Jumat (19/7/2019) pukul 14:05 WIB, dolar Australia diperdagangkan di Rp 9.823,99 atau melemah 0,5% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kemarin mata uang Negeri Kanguru menguat 0,8%.
Pemangkasan dilakukan karena BI memiliki ruang lebih besar untuk melonggarkan kebijakan, terutama karena terjaganya inflasi. Ruang tersebut dimanfaatkan oleh BI untuk memacu perekonomian lebih kencang, sehingga berdampak positif bagi rupiah.
Di sisi lain, bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) juga sudah melakukan pemangkasan suku bunga dalam dua bulan berturut-turut masing-masing 25 basis poin ke level 1%. Suku bunga tersebut menjadi rekor terendah sepanjang masa.
Berbeda dengan BI, RBA memangkas suku bunga akibat melambatnya perekonomian, pasar tenaga kerja mengendur, dan inflasi yang lemah. RBA juga membuka peluang kembali menurunkan suku bunganya.
Beda background pemangkasan, dan spread suku bunga di Indonesia dan Australia yang masih lebar tentunya membuat investasi di aset rupiah lebih menguntungkan, yang menjadi sentimen positif bagi Mata Uang Garuda.
Pelemahan dolar Australia di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BCA | 9.792,24 | 9.872,24 |
BRI | 9.769,70 | 9.907,47 |
Mandiri | 9.838,00 | 9.880,00 |
BNI | 9.791,00 | 9.862,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular