Akhirnya Ada Kabar Bagus, Dolar Australia Punya Ruang Lega

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 August 2019 19:59
Data dari Negeri Kanguru menunjukkan tingkat keyakinan dunia usaha meningkat di bulan ini
Foto: dollar Australia (REUTERS/David Gray)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia menguat melawan rupiah pada Selasa (13/8/19) setelah mencatat pelemahan dua hari berturut-turut.

Pada pukul 16:10 WIB dolar Australia berada di level Rp 9.684,10 atau menguat 0,68% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv. Dalam dua hari sebelumnya dolar Australia melemah masing-masing 0,38% dan 0,05%.

Data dari Negeri Kanguru menunjukkan tingkat keyakinan dunia usaha meningkat di bulan ini. Data dari National Australia Bank (NAB) menunjukkan tingkat keyakinan pebisnis naik menjadi 4 dari bulan lalu sebesar 2.


Selain itu, spekulasi bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) yang akan memangkas suku bunga lagi sedikit mereda setelah asisten Gubernur Christopher Kent menyatakan pemangkasan suku bunga dua bulan beruntun sudah mulai tertransmisi ke dunia usaha dan rumah tangga.



Saat berbicara dalam acara Finance and Treasury Association Breakfast, RBA Kent menyatakan naik pemangkasan suku bunga serta depresiasi kurs dolar Australia memberikan stimulus ke perekonomian. Kent juga tidak menyinggung mengenai peluang kembali memangkas suku bunga.

Sepanjang pekan lalu dolar Australia mengalami tekanan setelah Bank Sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ) secara mengejutkan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) rekor terendah 1%. Langkah tersebut terbilang mengejutkan, mengingat pelaku pasar memprediksi RBNZ memangkas 25 bps.

Sikap RBNZ tersebut membuat pelaku pasar memprediksi RBA akan melakukan hal yang sama.


Kelapa Ekonom Commonwealth Bank of Australia, Michael Blythe memprediksi RBA akan memangkas suku bunga 25 bps di bulan November untuk menekan tingkat pengangguran, sebagaimana dikutip Financial Review.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Ekonom AMP Capital, Shane Olivier, RBA bahkan diprediksi akan lebih agresif dengan memangkas suku bunga di bulan November tahun ini dan Februari 2020.

Akibat spekulasi tersebut Mata Uang jeblok ke level terlemah lebih dari tiga tahun atau tepatnya sejak Februari 2016 Rp 9.535,34 yang dicapai pada Rabu pekan lalu. Berikut tabel pergerakan dolar Australia melawan rupiah sepanjang bulan Agustus di pasar spot, melansir data Refinitiv.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Dolar Australia Sentuh Level Terlemah Sepekan, di Rp9.910

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular