Tunggu Eksekusi Waran Rp 2 T, Bank Sinarmas Bisa Naik Kelas

Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 June 2019 15:30
PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) optimistis dapat segera naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.
Foto: Bank Sinarmas/ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) optimistis dapat segera naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III setelah seluruh waran yang diterbitkan oleh perusahaan pada 3 tahun lalu selesai dieksekusi oleh para pemegang sahamnya.

Hingga saat ini, bank milik konglomerasi Grup Sinar Mas ini masih berada di kelompok BUKU II dengan modal inti Rp 4,72 triliun. Adapun batas modal inti bank BUKU 3 adalah Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun.

Direktur Utama Bank Sinarmas Frenky Tirtowijoyo mengatakan perusahaan telah merencanakan peningkatan modal untuk mendukung rencana naik kelas ini. Tinggal menunggu langkah para pemegang saham untuk merealisasikan haknya dalam waran.

"Di 2016 kan ada waran, jadi ini sudah ada mekanismenya tinggal bagaimana pemegang saham merealisasikan waran. Itu kalau direalisasikan nilainya bisa Rp 2 triliun lebih jadi kalau di-exercise [eksekusi jadi saham] penuh akan menambah modal secara signifikan," kata Frenky di Sinasmas Land Plaza, Jakarta, Jumat (28/6/2019).


Pada 2016, perusahaan telah melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak 7,8% saham sekaligus menerbitkan waran sebanyak 35% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.

Waran inilah yang dimaksud oleh Frenky. Waran ini akan memiliki jangka waktu hingga 2021 mendatang sebelum akhirnya tak lagi dapat dimanfaatkan oleh pemegang saham alias kadaluarsa. Waran adalah semacam pemanis yang diberikan secara cuma-cuma bagi investor yang membeli saham baru perusaahan.

Tahun ini, Bank Sinarmas masih fokus untuk menambah jumlah nasabah, salah satu daya tariknya adalah dengan meningkatkan teknologi mobile banking.

Targetnya, Bank Sinarmas akan menjadi bank yang fokus pada payment and transaction bank menggunakan layanan mobile.

"Strategi semester II-2019 lebih ke payment and transaction ada banyak upaya, ke depan cost akuisisi teknologi kan sudah serba digital jadi kita akan tambah nasabah ritel untuk jadi payment and transaction bank," jelas dia.

Selain itu, tahun ini target penyaluran kredit perusahaan bisa tumbuh 10%-12% dari tahun lalu. Meski saat ini masih berfokus pada kredit korporasi, harapannya Bank Sinarmas akan menambah cakupan penyaluran ke untuk kredit ritel dan UMKM.

Tahun lalu, Bank Sinarmas membukukan pendapatan bunga (bersih) meningkat 12,50% menjadi Rp 2,16 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,92 triliun.

Pendapatan operasional juga naik 14,82% menjadi Rp 2,83 triliun dari Rp 2,46 triliun pada 2017. Walaupun mengalami peningkatan pada pendapatan operasional, laba bersih turun menjadi sebesar Rp 50 miliar pada tahun 2018 akibat beban kerugian penurunan nilai aset keuangan yang naik sebanyak Rp 598 miliar dari tahun sebelumnya.

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan simpanan dana syirkah temporer yang terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka mencapai Rp 24,29 triliun atau meningkat 2,93% dibandingkan tahun 2017.

Dari total DPK tersebut, penghimpunan giro dan tabungan menurun 4,68%, sedangkan deposito mengalami kenaikan sebesar 14,61%.

(tas) Next Article Lagi Corona, Laba Bank Sinarmas Ambles 74% di Q1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular