Tambah BTS, Smartfren Kaji Pinjaman dari Bank China

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 June 2019 19:12
Dana hasil pinjaman ini oleh perusahaan akan digunakan untuk membiayai ekspansi penambahan Base Transceiver Station (BTS) di tahun ini.
Foto: detikFoto/Agung Pambudhy
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Smarfren Telecom Tbk (FREN) tengah dalam pembicaraan dengan China Development Bank (CDB) untuk memperoleh pinjaman sekurangnya senilai US$ 200 juta (Rp 2,82 triliun, asumsi kurs Rp 14.100/US$). Dana hasil pinjaman ini oleh perusahaan akan digunakan untuk membiayai ekspansi penambahan Base Transceiver Station (BTS) di tahun ini.

Direktur Smartfren Antony Susilo mengatakan pembiayaan ekspansi perusahaan selama ini mayoritas bergantung pada pembiayaan perbankan dengan porsi 80%-90%, sisanya akan dibiayai dengan internal perusahaan.

"Pendanaan dari CDB ada fasilitas tapi sudah habis. Sekarang sedang dalam proses fasilitas selanjutnya sebesar dana investasi US$ 200 juta lebih lah, cuma belum bisa disampaikan, masih diskusi," kata Antony di kantornya, Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Tahun ini penambahan jumlah BTS ditargetkan bisa mencapai 5.000 BTS baru, sementara hingga akhir 2018 total BTS perusahaan sebanyak 19.032 BTS. Penambahan ini masih berfokus di beberapa kota besar hingga ke wilayah timur Indonesia, namun rencananya perusahaan juga akan melebarkan sayapnya untuk menjaman ke Anambas dan Natuna.

Menurut Antony, jelang tutup semester I-2019 ini perusahaan telah menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) hampir setengah dari total dana investasi tahun ini atau US$ 100 juta.

Tahun ini perusahaan telekomunikasi milik Sinar Mas Grup ini menargetkan bisa mencapai target 30 juta pelanggan baru. Sementara hingga akhir bulan ini jumlah pelanggan eksisting baru mencapai 17 juta pelanggan, naik dari 12,3 juta di akhir Desember 2018.
(hps/hps) Next Article Dorong Traffic, FREN Siapkan Paket Internet Harga Terjangkau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular