
Konsolidasi Tak Terhindarkan, Saham FREN Naik 5%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
20 February 2019 13:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Smart Telecom Tbk (FREN) kembali melesat naik pada awal perdagangan saham sesi II. Perseroan tampaknya semakin yakin akan terjadi konsolidasi setelah menyampaikan paparan publik pagi ini.
Awal sesi II, harga saham FREN melesat naik hampir 5% atau tepatnya 4,86% ke level harga Rp 302/saham.
Rencana konsolidasi antaroperator bukan isapan jempol. Pelaku industri dalam kurun waktu empat tahun terakhir mengalami tekanan dan konsolidasi tersebut jadi solusi untuk agar kinerja perusahaan lebih sehat.
Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Merza Fachys menyampaikan bahwa konsolidasi bukanlah suatu yang rahasia lagi dan sudah direspons pelaku pasar sebagai jalan keluar.
"Konsolidasi jadi jalan keluar, inilah direspons pelaku (industri) bukan rahasia lagi sudah banyak terjadi pembicaraan-pembicaraan seluruh pemain. Memang makin kencang dan berjalan. Ini jalan efisiensi untuk industri telekomunikasi Indonesia," kata Merza, saat paparan publik insidentil yang dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/02/2019).
Merza menambahkan kendati belum ada kepastian merger yang dilakukan antaremiten telekomunikasi tersebut, konsolidasi memang diperlukan di tengah persaingan di sektor telko yang begitu ketat dan transformasi digital teknologi yang kian kencang.
Apalagi, katanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mendorong efisiensi di industri telekomunikasi dan adanya konsolidasi sesama perusahaan untuk menyehatkan industri.
"Terjadi pembicaraan-pembicaraan oleh seluruh pemain [perusahaan telko]. Memang makin kencang dan berjalan. Ini [merger dan akuisisi] adalah jalan untuk efisiensi dan untuk industri telko Indonesia," katanya.
Saksikan video mengenai strategi FREN untuk pangkas kerugian berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/prm) Next Article Daerah Non Urban, Sumber Pelanggan Baru FREN di Masa Pandemi
Awal sesi II, harga saham FREN melesat naik hampir 5% atau tepatnya 4,86% ke level harga Rp 302/saham.
Rencana konsolidasi antaroperator bukan isapan jempol. Pelaku industri dalam kurun waktu empat tahun terakhir mengalami tekanan dan konsolidasi tersebut jadi solusi untuk agar kinerja perusahaan lebih sehat.
Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Merza Fachys menyampaikan bahwa konsolidasi bukanlah suatu yang rahasia lagi dan sudah direspons pelaku pasar sebagai jalan keluar.
"Konsolidasi jadi jalan keluar, inilah direspons pelaku (industri) bukan rahasia lagi sudah banyak terjadi pembicaraan-pembicaraan seluruh pemain. Memang makin kencang dan berjalan. Ini jalan efisiensi untuk industri telekomunikasi Indonesia," kata Merza, saat paparan publik insidentil yang dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/02/2019).
Merza menambahkan kendati belum ada kepastian merger yang dilakukan antaremiten telekomunikasi tersebut, konsolidasi memang diperlukan di tengah persaingan di sektor telko yang begitu ketat dan transformasi digital teknologi yang kian kencang.
Apalagi, katanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mendorong efisiensi di industri telekomunikasi dan adanya konsolidasi sesama perusahaan untuk menyehatkan industri.
"Terjadi pembicaraan-pembicaraan oleh seluruh pemain [perusahaan telko]. Memang makin kencang dan berjalan. Ini [merger dan akuisisi] adalah jalan untuk efisiensi dan untuk industri telko Indonesia," katanya.
Saksikan video mengenai strategi FREN untuk pangkas kerugian berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/prm) Next Article Daerah Non Urban, Sumber Pelanggan Baru FREN di Masa Pandemi
Most Popular