
Gagal Tender Offer, Indofood Kembalikan Saham Indofood Agri
tahir saleh, CNBC Indonesia
26 June 2019 13:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akhirnya mengembalikan saham Indofood Agri Resources Ltd (IFAR) kepada pemegang saham lama seiring dengan gagalnya perseroan mencapai target saham dalam penawaran tender (tender offer) saham IndoAgri yang rampung pada Selasa kemarin (25/6).
Victor Suhendra, Sekretaris Perusahaan Indofood, mengatakan perseroan diwakili oleh CIMB Bank Berhad cabang Singapura (CIMB) telah menyampaikan pengumuman di Singapura bahwa hingga tanggal berakhirnya penawaran kemarin, syarat penawaran tidak terpenuhi sehingga penawaran tender menjadi tidak berlaku.
"Dan saham IFAR yang dimiliki oleh pemegang saham yang telah menerima penawaran selama jangka waktu penawaran [tender offer] akan dikembalikan," kata Victor Suhendra, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (26/6).
Penawaran tender adalah langkah yang dilakukan pemegang saham mayoritas untuk menawarkan pembelian saham milik investor lainnya, termasuk milik investor publik, biasanya akan ditawar dengan harga premium.
Victor mengatakan, dengan gagalnya tender offer ini, maka tidak ada dampak kejadian ini terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten. Saham INDF pada Rabu ini stagnan di level Rp 6.975/saham, kendati sempat dibuka di level tinggi Rp 7.025/saham pagi tadi.
Masa penawaran tunai bersyarat atas seluruh saham anak usaha INDF di Singapura itu berakhir pada 25 Mei 2019. Data laporan keuangan INDF per Maret 2019, mencatat saham Indofood di IFAR sebesar 62,8%.
Dalam keterbukaan informasi 23 Mei lalu, dalam tender offer tersebut, pukul 17.00 (waktu singapura), manajemen Indofood menyampaikan sudah ada penawaran masuk sebanyak 102.820.633 saham IFAR yang mewakili sekitar 7,37% dari total saham IFAR. Jumlah tersebut saat itu juga masih belum terpenuhi.
Manajemen kemudian mengubah harga tender offer tersebut. Dalam keterbukaan informasi, 31 Mei 2019, perseroan melalui CIMB, mengubah harga penawaran saham IFAR menjadi S$$ 0,33 tunai atau sebesar S$$00,3275 setelah disesuaikan dengan pembayaran dividen IFAR tahun buku 2018.
Sebelumnya harga IFAR yang ditawarkan untuk dibeli yakni sebesar S$$00,28 atau sebesar S$$00,2775 setelah disesuaikan dengan pembayaran dividen IFAR tahun buku 2018.
(hps) Next Article Laba INDF Agak Stagnan, Ada Apa dengan Strategi Salim?
Victor Suhendra, Sekretaris Perusahaan Indofood, mengatakan perseroan diwakili oleh CIMB Bank Berhad cabang Singapura (CIMB) telah menyampaikan pengumuman di Singapura bahwa hingga tanggal berakhirnya penawaran kemarin, syarat penawaran tidak terpenuhi sehingga penawaran tender menjadi tidak berlaku.
"Dan saham IFAR yang dimiliki oleh pemegang saham yang telah menerima penawaran selama jangka waktu penawaran [tender offer] akan dikembalikan," kata Victor Suhendra, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (26/6).
Victor mengatakan, dengan gagalnya tender offer ini, maka tidak ada dampak kejadian ini terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten. Saham INDF pada Rabu ini stagnan di level Rp 6.975/saham, kendati sempat dibuka di level tinggi Rp 7.025/saham pagi tadi.
Masa penawaran tunai bersyarat atas seluruh saham anak usaha INDF di Singapura itu berakhir pada 25 Mei 2019. Data laporan keuangan INDF per Maret 2019, mencatat saham Indofood di IFAR sebesar 62,8%.
Dalam keterbukaan informasi 23 Mei lalu, dalam tender offer tersebut, pukul 17.00 (waktu singapura), manajemen Indofood menyampaikan sudah ada penawaran masuk sebanyak 102.820.633 saham IFAR yang mewakili sekitar 7,37% dari total saham IFAR. Jumlah tersebut saat itu juga masih belum terpenuhi.
Sebelumnya harga IFAR yang ditawarkan untuk dibeli yakni sebesar S$$00,28 atau sebesar S$$00,2775 setelah disesuaikan dengan pembayaran dividen IFAR tahun buku 2018.
(hps) Next Article Laba INDF Agak Stagnan, Ada Apa dengan Strategi Salim?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular