Ribut dengan Modi, Wakil Gubernur Bank Sentral India Mundur

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 June 2019 15:34
Wakil Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Viral Acharya telah mengajukan pengunduran dirinya.
Foto: Wakil Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Viral Acharya (REUTERS/Francis Mascarenhas)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Viral Acharya telah mengajukan pengunduran diri enam bulan lebih awal sebelum masa jabatannya berakhir, menurut surat kabar Business Standard yang dikutip Reuters, Senin (24/6/2019).

Kepada surat kabar itu, Acharya mengatakan pengunduran dirinya dikarenakan "alasan pribadi yang tidak dapat dihindari". Namun, pengunduran dirinya tidak mengejutkan karena beberapa waktu lalu ia pernah terlibat perselisihan dengan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengenai independensi bank sentral.


Pengunduran dirinya juga akan berarti RBI akan cenderung lebih dovish mengenai kebijakan moneter dan bersedia memangkas suku bunga karena Acharya, yang berhak mengubah kebijakan moneter dan pasar nilai tukar, dianggap lebih hawkish dalam hal inflasi, kata beberapa ekonom.

RBI mengatakan akan segera mempublikasikan pernyataan pengunduran diri itu, tetapi tidak memberikan komentar langsung lainnya.

Ketika ditanya lebih dalam mengenai alasan pengunduran dirinya, Acharya mengatakan kepada Business Standard: "Seorang guru sekolah pernah mengatakan kepada saya: 'Ketika pekerjaan Anda berbicara, jangan menyela'."

Ribut dengan Modi, Wakil Gubernur Bank Sentral India MundurFoto: Wakil Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Viral Acharya (REUTERS/Francis Mascarenhas)

Pengunduran diri Acharya telah banyak diantisipasi sejak Gubernur Urjit Patel mundur secara mendadak pada awal Desember.

Pada Oktober lalu Acharya telah menyulut ketegangan antara pemerintah Modi dan RBI dalam sebuah pidato pedas.

Sambil membela pentingnya independensi bank sentral, Acharya membuat perselisihan di depan publik dengan pemerintah mengenai berbagai masalah mulai dari pembatasan pinjaman, ketersediaan uang tunai yang lebih banyak hingga perusahaan pembiayaan non-perbankan (NBFC), serta mengenai siapa yang mengendalikan cadangan devisa RBI.


"Merusak independensi bank sentral berpotensi membawa risiko bencana," kata Acharya dalam pidatonya di bulan Oktober. Ia menambahkan bahwa mengambil langkah yang terburu-buru dapat memicu "krisis kepercayaan di pasar modal".

Acharya juga dikabarkan akan kembali menempuh pendidikan di universitas Stern School of Business, New York, pada bulan Agustus, bukan pada Februari.

Mengutip Reuters, Acharya diangkat sebagai wakil gubernur oleh pemerintah India menjelang akhir 2016, untuk masa jabatan tiga tahun.


"Pengunduran diri Dr. Acharya bukanlah kejutan, karena perselisihan antara dia dan pemerintah tentang isu-isu yang berkaitan dengan independensi bank sentral telah mengemuka," tulis ekonom Nomura Sonal Varma dan Aurodeep Nandi dalam sebuah catatan.

"Mengenai margin, komposisi komite kebijakan moneter kemungkinan akan menjadi semakin dovish, dalam pandangan kami, karena Dr. Acharya ada di sisi yang lebih hawkish dari spektrum kebijakan," lanjutnya.
(prm) Next Article Ekonomi Melambat, Bank Sentral India Pangkas Suku Bunga Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular