Ini Dia Gubernur Baru Bank Sentral India
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
11 December 2018 21:46
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah India menunjuk gubernur bank sentral yang baru. Langkah itu diambil setelah pada Senin (10/12/2018) kemarin Urjit Patel mengundurkan diri. Gubernur baru Reserve Bank of India (RBI) ini disebut-sebut sekutu atau teman dari Perdana Menteri, Narendra Modi.
Seperti diketahui, Urjit mundur sebagai bos RBI karena tak suka dengan intervensi pemerintah kepada kebijakan bank sentral. Gubernur RBI yang baru adalah Shaktikanta Das, eks pejabat senior Kementerian Keuangan India. Das juga merupakan figur kunci dari kebijakan demonetisasi Modi yang dianggap kontroversial di 2016 lalu.
Soal intervensi pemerintah India ke kebijakan bank sentralnya, banyak yang menganggap Pemerintah India menekan RBI untuk mengeluarkan kebijakan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini karena tahun depan Modi akan maju untuk pilpres.
Modi juga disebut tidak senang dengan kebijakan RBI, terkait suku bunga acuan, pengelolaan cadangan devisa, dan menangani kejatuhan nilai tukar rupee. Dilansir dari AFP, Selasa (11/12/2018), Modi pada November 2016 lalu melakukan kebijakan yang dianggap konroversial, yaitu menarik 86% uang kertas dari sirkulasi.
Kebijakan ini dilakukan Modi untuk menekan transaksi tunai, yang dianggap seringkali tidak terdeteksi pajak. Kebijakan ini dikritik karena tidak berpihak kepada rakyat miskin yang makin menderita karena langkanya uang beredar.
Dampaknya, pertumbuhan ekonomi India turun ke 5,7% di pertengahan 2017.
(wed/miq) Next Article Krisis Shadow Banking, Bank Sentral India Akan Abaikan Rupee?
Seperti diketahui, Urjit mundur sebagai bos RBI karena tak suka dengan intervensi pemerintah kepada kebijakan bank sentral. Gubernur RBI yang baru adalah Shaktikanta Das, eks pejabat senior Kementerian Keuangan India. Das juga merupakan figur kunci dari kebijakan demonetisasi Modi yang dianggap kontroversial di 2016 lalu.
Soal intervensi pemerintah India ke kebijakan bank sentralnya, banyak yang menganggap Pemerintah India menekan RBI untuk mengeluarkan kebijakan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini karena tahun depan Modi akan maju untuk pilpres.
Modi juga disebut tidak senang dengan kebijakan RBI, terkait suku bunga acuan, pengelolaan cadangan devisa, dan menangani kejatuhan nilai tukar rupee. Dilansir dari AFP, Selasa (11/12/2018), Modi pada November 2016 lalu melakukan kebijakan yang dianggap konroversial, yaitu menarik 86% uang kertas dari sirkulasi.
Dampaknya, pertumbuhan ekonomi India turun ke 5,7% di pertengahan 2017.
(wed/miq) Next Article Krisis Shadow Banking, Bank Sentral India Akan Abaikan Rupee?
Most Popular